Hemmen
Asahan  

Keluhkan Jalan Rusak, Warga Desa Panca Arga Minta Bupati Asahan Buka Mata

Jalan rusak
Kondisi jalan di Desa Panca Arga, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Foto:istimewa)

“Tolonglah dengarkan kami, peduli melihat nasib jalan kami ini, apa kami bukan warga Kabupaten Asahan juga?. Janganlah pilih kasih, jalan ada rumah pejabatnya terus diperbaiki, kami harap bukalah mata bapak, jangan hanya saat butuh suara masyarakat dalam kepentingan politik bapak berjanji, namun setelah itu melupakan kami?.”

ASAHAN, SUDUTPANDANG.ID – Puluhan warga Dusun VII, VIII dan IX Desa Panca Arga, Kecamatan Rawang Panca Arga, Kamis (17/11/2022), mendatangi DPRD Kabupaten Asahan untuk mengadukan kondisi jalan di wilayah mereka yang kondisinya rusak parah. Mereka meminta Bupati Asahan H. Surya, membuka matanya untuk segera memperbaiki jalan tersebut.

Di hadapan Ketua DPRD Kabupaten Asahan Baharuddin Harahap, mereka mengungkapkan kondisi infrastruktur yang menurutnya sama sekali tak tersentuh pembangunan.

“Sudah hampir 25 tahun lamanya jalan utama di Dusun VII, VIII dan IX tidak pernah tersentuh pembangunan, padahal setiap rapat Musrenbang berulang kali sudah diusulkan dan dibahas, namun hasilnya tidak juga terealisasi,” kata Amol (56), warga Dusun VII, Desa Panca Arga.

Amol menyebut hampir 3 kilometer jalan yang menghubungkan Desa Rawang Panca Arga yang menuju Kabupaten Batu Bara kondisinya rusak parah dan berlubang serta berlumpur. Akibatnya aktivitas masyarakat untuk mengangkut padi dan sawit dari desanya menjadi terhambat.

Hal senada disampaikan Tutik (31), warga Dusun VIII, Desa Panca Arga. Sambil menangis, ia menyampaikan sudah hampir 2 minggu ini anak-anaknya tidak dapat bersekolah lantaran kondisi jalan rusak parah.

“Jangankan kendaraan roda 2 atau 4, berjalan kaki saja sangat sulit untuk dilalui. Bapak boleh cek, bila dilihat jarak tempuh antara rumah dan sekolah anak kami yang mencapai hampir 8 kilometer, cukup sedih melihat anak anak sekolah pada saat berjalan kaki di jalan yang rusak sambil membawa sepatu ke sekolah,” ucapnya sedih.

Ia pun berharap kepada Bupati Asahan, H. Surya dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) agar memperhatikan nasib mereka.

“Tolonglah dengarkan kami, peduli melihat nasib jalan kami ini, apa kami bukan warga Kabupaten Asahan juga?. Janganlah pilih kasih, jalan ada rumah pejabatnya terus diperbaiki, kami harap bukalah mata bapak, jangan hanya saat butuh suara masyarakat dalam kepentingan politik bapak berjanji, namun setelah itu melupakan kami?,” ungkapnya.

“Untuk itu, sekali lagi kami harap dapat segera memperbaiki jalan yang rusak parah ini. Kami gak butuh janji-janji dari pemerintah, kami butuh jalan di desa kami segera diperbaiki,” sambung Tutik.

Keluhan warga Desa Panca Arga soal jalan rusak langsung direspon Ketua DPRD Kabupaten Asahan Baharuddin Harahap. Pihaknya langsung menggelar rapat. Perwakilan masyarakat disampaikan oleh anggota DPRD Asahan, Wagini dari Fraksi Partai Gerindra untuk menfasilitasi dalam pembahasan jalan rusak parah di Desa Panca Arga agar dapat dirapatkan dan dikerjakan pada tahun 2023.

25 Tahun

Jalan rusak
Perjuangan anak-anak usun VII, VIII dan IX Desa Panca Arga melewati jalan rusak berlumpur menuju sekolah mereka.(Foto:istimewa)

Sementara itu, Kadis PUTR Kabupaten Asahan, Agus Jaka Putra Ginting, didampingi Kabid Jalan dan Jembatan Haris Rambe, mengakui bahwa jalan utama di dusun tersebut saat ini kondisinya rusak parah. Sudah 25 tahun lebih tidak pernah diperbaiki oleh Pemkab Asahan.

“Mohon maaf mungkin selama ini terabaikan, namun permasalahan ini akan menjadi perhatian dan prioritas bagi kami di tahun ke depan,” ucap Agus Jaka Putra Ginting.

Pihaknya berjanji akan mengusahakan permasalahan jalan rusak di Dusun VII, VIII dan IX, menjadi agenda pembahasan pada tahun depan. Namun semua pekerjaan tetap menggunakan sumber anggaran dari dana APBD Kabupaten Asahan.

“Saya janji dalam waktu dekat Dinas PUTR Kabupaten Asahan secepatnya akan segera turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi jalan utama yang rusak. Sabar, semua butuh proses dan tidak semudah membalikkan telapak tangan,” katanya.(MA/01)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan