Hemmen
Berita  

Komnas HAM: Kerangka Utama Peristiwa Brigadir J, Keterangan Keluarga Hingga Kekasih

Dok.Fotografer

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memintai keterangan terhadap kekasih almarhum Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat, Vera Simanjuntak hingga keluarga. Keterangan ini dimintanya saat berada di Jambi.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengatakan, keterangan yang diminta terhadap keluarga almarhum dan kekasihnya itu menjadi awal pihaknya mendalami kasus tewasnya Brigadir J.

“Dari situlah sebenarnya salah satu kerangka utama Komnas HAM berbagai peristiwa ini. Jadi salah satu yang paling penting, keterangan yang diberikan keterangan oleh pihak keluarga termasuk pihak keluarga secara keseluruhan, termasuk di dalamnya Vera, termasuk juga adiknya, Reza, atau keluarga yang lain,” kata Anam kepada wartawan, Sabtu (30/7/2022).

BACA JUGA  Komnas HAM Temukan Fakta Penyiksaan di Lapas Narkotika Yogyakarta

“Itu yang kami jadikan salah satu kerangka utama untuk mendalami apa yang terjadi dalam peristiwa ini. Misalnya kenapa si kami kok mendalami soal luka, karena memang informasi yang kami dapat pertama kali memang terkait luka di tubuh almarhum Yosua,” sambungnya.

Selain itu, pihaknya juga membuat timeline karena Komnas HAM juga mendapatkan informasi terkait timeline, kerangka waktu peristiwa itu terjadi, kerangka waktu sampai hari apa, jam berapa masih bisa berhubungan dengan almarhum.

“Karena itu penting bagi kami, kapan komunikasi terakhir dan memberikan catatan soal misalnya nantinya jadi timeline kira-kira kapan Yosua meninggal dunia. Kami pertama kali dapatnya malah jadi keluarga Jambi. Makanya dari sanalah, kami minta Dokkes untuk datang ngecek ADC dan sebagainya. Jadi, salah satu frame utama memang kami dapatkan dari keluarga Jambi termasuk dari Mbak Vera,” jelasnya.

BACA JUGA  Puan Maharani Minta Ketua Komnas HAM 2022-2027 Perhatikan Hak Perempuan

“Karena kami berangkatnya dari keluarga, standing pertanyaan awalnya memang menggunakan itu, menguji semua pihak, termasuk ADC, Dokkes, itu kita lihat. Makanya kita tanya misalnya soal kapan, jam berapa autopsi pertama dilakukan, jam berapa ambulann pertama kali masuk. Kerangka pertanyaan-pertanyaan itu kami dapatkan dari keluarga dan dari Mbak Vera,” tutupnya.(red)

 

 

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan