“Sejak 2016, AFJ berkomitmen pada kesejahteraan satwa, dan acara ini diharapkan menjadi media edukasi yang efektif bagi masyarakat.”
YOGYAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Animal Friends Jogja (AFJ) konsisten menyuarakan kesejahteraan ayam, khususnya agar ayam petelur dapat terbebas dari kandang baterai. Hal ini dibuktikan dengan gelaran Animal Friends Jogja Farmed Animals Initiative Response (AFJ F.A.I.R) yang diadakan di Yogyakarta pada Sabtu (21/9/2024).
Seribu pengunjung datang silih berganti meramaikan acara tahunan yang diadakan oleh AFJ untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan ayam petelur.
Mengusung tema ‘Sedulur Care #2: Semua Dukung TelurCage-Free”, acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB itu dihadiri para pelaku usaha, peternak, perwakilan pemerintah, akademisi, dan masyarakat.
Acara ini juga menyajikan bazaar, diskusi inspiratif, pameran edukatif dan interaktif, serta hiburan yang menarik. Menyatukan semua lapisan masyarakat dalam upaya bersama menuju sistem peternakan yang lebih memperhatikan kesejahteraan hewan melalui sistem peternakan bebas sangkar (cage-free).
Teatrikal pembebasan ayam petelur dalam kandang baterai oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata, Animal Friends Jogja, dan Dagadu menandai dibukanya event AFJ F.A.I.R #2.
Dalam sambutannya, Anita Verawati, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyampaikan bahwa AFJ F.A.I.R #2 adalah event luar biasa. Pihaknya sangat mengapresiasi dan memberikan penghargaan kepada AFJ.
“Harapannya hal ini menjadi rutinitas dan kolaborasi yang lebih besar ke depannya,” harapnya.
Sejak dibukanya event, 24 tenant bazaar sudah dipenuhi pengunjung. Kehadiran mereka dalam acara tersebut menegaskan komitmen untuk hanya menggunakan telur bebas sangkar dalam produknya.
Dalam Roundtable Corporate Discussion dengan judul “Trend Cage-free dalam Inisiatif Keberlanjutan Bagi Perusahaan”, sebanyak 32 peserta yang merupakan perwakilan dari hotel dan restoran, tampak antusias mengikuti jalannya diskusi.
Diskusi tersebut mengupas tantangan dan solusi dalam transisi menuju telur bebas sangkar dengan moderator Among Prakosa, Direktur Pelaksana dari Act For Farmed Animals (AFFA).
Hendri Purboyo, Chief Engineering salah satu hotel menyatakan bahwa pihaknya telah berkomitmen sepenuhnya pada penggunaan telur bebas sangkar sejak 2021 dengan target 100 persen tercapai di tahun 2023.
“Untuk mempercepat transisi, kami menggandeng peternak lokal dengan jaminan pembelian seluruh produksi telur cage-free.” katanya.
Komitmen dukungan ayam bebas kandang baterai juga disampaikan Winda dari Bayan Group. Pihaknya bekerja sama dengan Global Food Partners, membangun kandang bebas sangkar di Kelompok Wanita Tani (KWT) Pandowoharjo dan Tridadi untuk meningkatkan keterampilan peternak lokal.
Salah satu sorotan acara adalah talkshow bertema “Bikin Ayam Petelur Lebih Sejahtera? Kita Semua Bisa Ikutan!” yang memfokuskan diskusi pada kesejahteraan ayam petelur dan transisi ke sistem bebas sangkar.
Diskusi ini dipandu oleh Herdiana Putri Ayuningtyas dan drh. Desti Ika Yanti dari AFJ. Pembicara utamanya yakni Siti Mulyani dari Lembaga Konsumen Yogyakarta, Robby Tjahya perwakilan dari Indonesia Cage-Free Association, dan R. Hery Sulistio Hermawan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY.
Pada kesempatan itu Siti Mulyani berharap telur cage-free dapat diakses oleh semua kalangan. “Semua konsumen berhak mendapatkan produk sehat, dan pemerintah harus mendukung mereka,” ujarnya.
Telur Cage-Free Lebih Sehat
Roby dari Perwakilan Indonesia Cage-Free Association menambahkan bahwa telur dari sistem cage-free lebih sehat dan bebas dari risiko salmonella. Pihaknya ingin semakin banyak peternak menerapkan praktik budidaya hewan dengan moralitas.
Untuk menjangkau publik lebih luas, hadir pula musisi Iksan Skuter, Olski, More on Mumbles, Rabu, dan Jono Terbakar. Melodi mereka menyatukan pengunjung, sembari meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan hewan.
The Freak Show menyajikan teater yang menggambarkan penderitaan ayam petelur dalam kandang baterai. Dalam pertunjukannya, mereka mengajak penonton menandatangani petisi demi kesejahteraan ayam petelur dan membacakan hymne ayam,
“Kami ayam-ayam lahir di kandang, tumbuh di kandang, mati di meja makan,” kata Babam, salah satu personel The Freak Show menyadarkan posisi kita sebagai manusia,
“Ketika kamu tinggal di dunia seharusnya kamu harus sadar bahwa kamu juga merusak banyak hal,” sambungnya.
Stand-Up Comedy Jogja menambah keceriaan dengan humor yang menyentuh isu sosial.
Pameran Cage-Free Indonesia juga turut hadir, menampilkan 6 panel komik dicetak di atas kain kanvas berukuran masing-masing 2 x 1,5 meter karya kolaborasi perupa Ignadee bersama AFJ. Hal ini menggambarkan langkah nyata AFJ dalam pergerakan bebas sangkar di Indonesia dan juga poster-poster fun fact mengenai ayam.
Selain itu, ada Wahana Kandang Baterai, memberikan pengalaman langsung bagi pengunjung yang ingin merasakan bagaimana menjadi ayam petelur di dalam ruang sempit.
Juga tampak poster-poster fun fact mengenai ayam yang dipajang di ruang pameran dan juga digantung di beberapa titik di luar ruangan.
Nanda Annisyar Rais, Program Manager for Farmed Animals Advocacy AFJ, menyampaikan, melalui AFJF.A.I.R #2 pihaknya berharap semakin banyak pelaku usaha, peternak dan konsumen teredukasi dan peduli tentang telur dari sistem bebas sangkar.
“Sehingga kesadaran terhadap kesejahteraan ayam petelur meningkat dan lebih banyak ayam terbebas dari penderitaan kandang baterai. Sejak 2016, AFJ berkomitmen pada kesejahteraan satwa, dan acara ini diharapkan menjadi media edukasi yang efektif bagi masyarakat,” pungkasnya.(01)