Hemmen

Laporan Statistik: “Long COVID-19” Dialami 3,5 Juta Orang Dewasa di Kanada

Masyarakat terlihat membawa tas belanjaan di sebuah kios perbelanjaan di Vancouver, Kanada, 24 November 2023. FOTO: dok.Ant

OTTAWA, SUDUTPANDANG.ID – Badan statistik nasional “Statistics Canada” menyatakan sekitar 3,5 juta warga Kanada, atau 11,7 persen dari total populasi orang dewasa, dilaporkan mengalami gejala jangka panjang (long COVID-19) setelah terinfeksi virus corona itu pada Juni 2023.

Menurut laporan Kantor Berita Xinhua yang dikutip di Jakarta, Sabtu (9/12/2023), Statistics Canada pada Jumat (8/12) mengungkap hasil penelitian yang bermitra dengan Badan Kesehatan Masyarakat Kanada (Public Health Agency of Canada).

Kemenkumham Bali

Statistics Canada menyebutkan, dari warga yang terus mengalami gejala jangka panjang, 79,3 persen di antaranya merasakan gejala selama enam bulan atau lebih banyak, termasuk 42,2 persen yang merasakan gejala selama satu tahun atau lebih.

BACA JUGA  Meksiko dan Amrik Dampingi Kanada, Kosta Rika ke Babak Play-off

Gejala infeksi COVID-19 jangka panjang, atau long COVID, didefinisikan sebagai adanya gejala selama tiga bulan atau lebih setelah terinfeksi COVID-19 yang tidak dapat dijelaskan oleh penyebab lain.

Berdasarkan hasil penelitian, sekitar 7 dari 10 orang melaporkan mengalami COVID kronis setiap hari atau hampir setiap hari ketika gejalanya sangat parah, dan sekitar 1 dari 5 orang melaporkan sering atau selalu sulit melakukan aktivitas sehari-hari karena penyakit tersebut. gejalanya.

Secara keseluruhan, separuh orang yang masih menderita COVID jangka panjang melaporkan bahwa gejala mereka tidak membaik seiring berjalannya waktu.

Dua pertiga orang dewasa Kanada yang datang ke layanan kesehatan karena gejala COVID-19 melaporkan tidak menerima pengobatan, perawatan, atau dukungan yang memadai, menurut Badan Statistik Kanada. (02/Ant)