Hemmen
Berita  

Menkes Ungkap Alasan Himbau Masyarakat Tak Panik Jika Kasus Covid Naik

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin (Dok Setkab)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –  Pemerintah memperkirakan penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron akan mencapai puncaknya pada pertengahan Februari atau awal Maret 2022.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, peningkatan kasus Covid-19 pun tak terhindarkan akibat meluasnya varian Omicron ini. “Antara 35-65 hari (sejak varian Omicron masuk RI), akan terjadi kenaikan kasus yang cukup cepat dan tinggi. Ini yang memang harus dipersiapkan oleh masyarakat,” ujar Budi dalam konferensi pers daring, Senin, 16 Januari 2022.

Kemenkumham Bali

Namun, Budi meminta masyarakat tidak panik karena kasus Omicron cenderung memiliki gejala ringan hingga tanpa gejala, sehingga diprediksi tidak akan membebani sistem kesehatan.

“Sudah terlihat di negara-negara lain, hospitalisasinya antara 30-40 persen dari hospitalisasi Varian Delta. Jadi walaupun jumlah kasus akan lebih banyak dan penularannya lebih cepat, tapi hospitalisasi lebih rendah,” ujar Budi Gunadi.

BACA JUGA  Koramil Berikan Tumpeng Untuk Polisi Dalam Rangka Hari Bhayangkara

Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak terlalu khawatir jika nantinya terjadi kenaikan kasus Covid-19. “Kepada seluruh rakyat, nanti ketika ada kenaikan cepat dan banyak, tidak usah panik. Kita terus waspada, kami monitor ketat hospitalisasinya,” ujar Budi.

Per 15 Januari 2022, kasus konfirmasi varian Omicron mencapai 748 kasus. Menurut Budi, ada lebih dari 500 orang pasien Omicron yang dirawat di rumah sakit dan yang pulang sudah 300-an.

“Dari jumlah itu, hanya tiga orang yang butuh oksigen dan itu pun masuk kategori ringan, tidak perlu sampai pakai ventilator. Dari tiga orang yang diberikan oksigen itu, dua di antaranya sudah sembuh dan sudah pulang,” ujar Budi.

BACA JUGA  IBL Selesaikan Musim Pandemi, Tanpa Kasus Covid-19

 

 

Tinggalkan Balasan