Hemmen

Miris 19 Balita di Jaksel Alami Gizi Buruk, 1 Meninggal Dunia

Ilustrasi

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Sedikitnya 19 anak di Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang menderita gizi buruk dan penyakit penyerta lain memiliki rentang usia 6 bulan hingga 4 tahun.

Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar mengatakan, satu dari sejumlah balita yang menderita gizi buruk itu meninggal dunia karena adanya penyakit penyerta.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Sedangkan kondisi 18 anak lainnya sudah membaik setelah mendapatkan penanganan dari petugas kelurahan dan tenaga kesehatan Puskesmas Pejaten Barat,” kata Asep kepada awak media

Terungkapnya belasan balita yang menderita gizi buruk awalnya  diketahui berdasarkan hasil identifikasi oleh petugas kelurahan dan Puskesmas Pejaten Barat pada September 2022.

“Hasil identifikasi pada September 2022, total ada 19 balita yang menderita gizi buruk,” ungkap Asep.

BACA JUGA  Pendaki Tewas, Gunung Arjuno Jalur Sumber Brantas Ditutup Sementara

Dari 19 balita yang mengalami gizi buruk, satu di antaranya meninggal dunia setelah mendapatkan penanganan medis di beberapa rumah sakit di Jakarta Selatan.

Asep menduga, penyebab satu balita yang meninggal dunia itu bukan karena gizi buruk yang dideritanya, melainkan adanya penyakit penyerta.

“Kemaren kita ada 19 anak, meninggal dunia satu karena penyakit penyerta atau penyakit lain. Bayi itu lahir tidak memiliki anus. Jadi meninggal dunia bukan karena gizi buruk, tetapi karena ada hal lain,” jelas Asep.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan 19 balita di Kelurahan Pejaten Barat mengalami gizi buruk. Salah satu penyebabnya adalah faktor ekonomi orang tuanya

“Rata-rata hampir dari mereka penyebab karena faktor ekonomi yang minim,” kata Asep.

BACA JUGA  Latief Sitepu Akui Punya Firasat Sebelum Istrinya Meninggal Dunia

Sementara itu, faktor kedua, penyebab sejumlah balita menderita gizi buruk adalah pola asuh para orang tua yang dinilai belum memahami cara mengurus anak.

“Kedua dikarenakan pola asuh yang salah dari para orangtua. Karena ada juga beberapa orangtua yang masih muda. Belum mengerti cara urus anak,”kata Asep

Dengan demikian, para orang tua dari balita yang menderita gizi buruk tersebut diberikan edukasi oleh petugas kelurahan dan Puskesmas Pejaten Barat. Edukasi diberikan melalui program penanganan yang dilakukan setiap hari Selasa yang dimulai sejak 4 Oktober 2022.

Program itu dengan mendatangkan dokter anak dan spesialis gizi untuk memeriksa sejumlah anak yang menderita gizi buruk.(04)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan