Hemmen

Suhu Panas Lombok Jadi Tantangan Besar Pembalap

Sirkuit Mandalika Lombok Tengah, NTB (dok.MotoGP)

LOMBOK TENGAH, SUDUTPANDANG.ID – Sirkuit Mandalika yang baru pertama kali menggelar MotoGP membuat para pembalap harus cepat beradaptasi dengan karakter tikungan dan aspalnya yang baru. Selain itu, suhu panas di Lombok juga jadi tantangan besar bagi pembalap MotoGP. Beberapa rider menyebutkan bahwa level panas di Mandalika bahkan lebih tinggi dari Sepang, Malaysia.

Tak hanya cuaca panas, rider MotoGP juga harus ‘belajar’ dari awal mengenai Tikungan 17 sampai Tikungan 5 yang baru diaspal ulang. Selain itu, Michelin juga membawa casing ban khusus, yang lebih keras sehingga dinilai lebih aman. Sayangnya, casing itu terakhir kali dipakai para rider dalam MotoGP Thailand 2018.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Apa yang akan kami hadapi akhir pekan ini bakal gila. Temperaturnya takkan bisa Anda bayangkan. Hari ini (Kamis) nyaris mustahil untuk berkendara. Terlalu panas, jauh lebih panas dari Malaysia. Gripnya juga bakal berbeda dalam sebuah lap,” ungkap Dovizioso, usai menjalani track walk, Kamis (17/3/2022) kemarin.

BACA JUGA  Kasus Covid-19 Meningkat, Pemkab Bima Siapkan Langkah Ini

Dovizioso juga mengharapkan trek tak lagi kotor seperti dalam tes pramusim.

“Seberapa treknya bakal bersih? Jika mereka punya mesin yang tepat seperti di Qatar, treknya pasti bersih. Selain itu ada casing ban yang lama. Ada banyak hal yang bakal memengaruhi semua orang di setiap area. Kita lihat saja nanti,” ujarnya.

Rider Suzuki Ecstar yang juga juara dunia MotoGP 2020, Joan Mir, juga meyakini banyaknya tanda tanya dari cuaca, ban, dan aspal bakal bikin ‘hidup’ para rider sulit di Mandalika.

“Akhir pekan ini bakal rumit berkat alasan berbeda-beda,” ungkap pembalap asal Spanyol ini.

“Pertama, ban yang tak seorang pun ketahui. Kedua, aspal baru di satu sektor. Yang lain adalah cuacanya yang panas dan ekstrem. Kami harus survive dari GP ini! Kami harus memahami caranya tampil kompetitif dan cepat, mencoba menghemat ban. Ini bakal sulit, tapi tantangan bagus,” lanjutnya.

BACA JUGA  Tenggara Sumbawa Barat Diguncang Gempa 5,2M, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami

Morbidelli menyebut kondisi tubuh para rider sejatinya sudah baik, tapi mereka tak pernah menghadapi cuaca sepanas Mandalika, hingga ini akan jadi ujian.

“Kondisi fisik saya sangat baik, namun tak seorang pun cukup bugar atau siap menghadapi cuaca sepanas ini. Bakal menarik melihat apakah situasi ini bakal memengaruhi seseorang,” tuturnya.

Espargaro sendiri sudah berlatih keras dengan naik sepeda sejak Senin (14/3/2022) demi membiasakan diri dengan cuaca panas Mandalika, namun ia mengaku sudah KO.

“Panasnya mencapai limit. Lebih dari 44-45 derajat (Celcius), dan 65 di aspalnya. Saya tak pernah merasakan panas yang sehebat ini di Mandalika. Tak masuk akal, sungguh gila,” akunya.

BACA JUGA  Wagub NTB Ajak Muslimat NWDI Aktif di Posyandu Keluarga

“Situasinya bakal menuntut untuk motor dan pembalap. Motor juga bisa jadi sangat panas. Baju balap saya hitam pula. Bagus banget buat cuaca macam ini!” ujarnya sarkas. “Saya sudah tak bisa latihan lebih sering lagi, saya sudah melakukan yang terbaik. Kita lihat saja nanti bakal cukup atau tidak,” pungkasnya. (Teguh)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan