Hemmen

Pakar: Meski Pandemi Terkendali, Karantina Kesehatan Tetap Diperlukan

Pakar kesehatan yang juga Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Jakarta, Prof Tjandra Yoga Aditama. FOTO: dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pakar kesehatan yang juga Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan strategi karantina kesehatan tetap perlu dilakukan meskipun situasi pandemi COVID-19 telah terkendali secara penuh.

“Institute of Health and Metric Evaluation (IHME) membuat analisa tentang 11 potensi penyakit di tahun 2023 ini, salah satunya adalah ‘long COVID’. Berbagai penyakit ini tentu perlu diantisipasi, termasuk dalam bidang karantina kesehatan,” katanya saat menjadi pembicara dalam rangka Hari Karantina Kesehatan Nasional ke 61 tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Soekarno Hatta, Selasa (31/1/2023).

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Ia mengatakan, terdapat empat area yang perlu dilakukan karantina kesehatan pascapandemi COVID-19 dalam upaya menekan risiko kejadian luar biasa (KLB).

BACA JUGA  Lewat Aplikasi JAKI, Warga DKI Bisa Lapor Pembakar Sampah

Area kesatu, peran skrining di pintu masuk negara melalui peran skrining primer atau skrining sekunder oleh petugas kesehatan.

Area kedua peran skrining sindromik, khususnya dalam membuktikan ancaman penyakit melalui bukti ilmiah.

“Area ketiga, bagaimana upaya maksimal untuk meminimalisasi risiko kesehatan di pintu masuk negara,” katanya.

Area keempat, melakukan upaya kesehatan di pintu masuk negara, yang meliputi tiga aspek penting, di antaranya pemahaman tiga komponen yang ditangani, orang, barang dan alat angkut.

“Aspek kedua adalah tiga area kegiatan, yaitu simulation exercise, external evaluation dan after action review. Sementara itu aspek ketiga adalah dua program utama, yaitu event management dan preparedness plan,” katanya.

BACA JUGA  MUI: Ulama Jadi Pengingat Bahaya Narkoba

Menurut dia skenario tentang berakhirnya pandemi COVID-19 yang diprediksi usia pada tahun ini terdapat tiga kemungkinan.

“Pertama, dinyatakan situasi kedaruratannya berakhir, kedua pandeminya dinyatakan terkendali, dan ketiga pandeminya dinyatakan berakhir,” katanya.

Tjandra Yoga Aditama yang juga mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara mengatakan, Majalah Forbes menyampaikan lima kecenderungan pelayanan kesehatan 2023, yakni artificial intelegence (AI), telehealth, retail healthcare di mana masyarakat dapat membeli rapid antigen di supermarket, alat kesehatan yang dipakai sehari-hari, dan kedokteran presisi. (02/Ant)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan