Hemmen

Pasca Erupsi Semeru Sungai dan Jalan Utama Penuh Lumpur

Dok.Fotografer

LUMAJANG, SUDUTPANDANG.ID – Material batu, kayu dan lumpur panas memenuhi jalanan Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Material tersebut terbawa oleh derasnya aliran air akibat hujan di sekitar puncak Gunung Semeru.

Air dan material yang seharusnya melalui jalur aliran lahar, meluber ke jalanan dan rumah warga. Karena memang jalur aliran lahar Gunung Semeru sudah berubah menjadi daratan pasca erupsi, Sabtu (4/12/2021).

Kemenkumham Bali

Akibatnya jalanan berubah menjadi sungai yang dipenuhi material batu, pasir dan kayu. Air yang mengalir mengepulkan asap dengan suhu hangat, begitu pun permukaan pasir.

Sementara itu, warga penghuni rumah sepanjang jalanan sudah diungsikan sebelumnya. Kampung terlihat sepi tanpa penghuni. Pada siang harinya, mereka melihat kondisi rumah.

BACA JUGA  JPU Tuntut Pengeroyok Ade Armando Dua Tahun Penjara

Jalanan Desa Sumber Wuluh tersebut merupakan jalan nasional yang menghubungkan Lumajang dan Malang. Jalur tersebut sebelumnya sudah terputus akibat Jembatan Gladak Perak yang hancur dihantam banjir. Jarang jalanan tersebut sekitar 4 Kilometer dari Gladak Perak.

“Kemarin belum begini ya, ini mulainya semalam saat hujan deras,” kata Machfud, warga Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Rabu (8/12/2021).

Saat jelang Maghrib memang kondisi hujan dan air sudah datang, tetapi air masih mengalir sesuai aliran.

“Sekitar pukul 21.00 WIB pas hujan itu airnya mulai lewat jalan. Kemudian berusaha dibikinkan jalur air,” tegasnya.

Machfud mengatakan, air dan material lumpur merendam ratusan rumah di sepanjang jalan. Hingga Rabu (8/12/2021) pagi, air masih mengalir deras.

BACA JUGA  Gus Udin: Kader Ulama Perlu Selami Sejarah Bogor

Sebagian warga yang bertahan dengan dibantu relawan berusaha menyisihkan bebatuan di jalanan. Mereka juga menahan air agar berbelok ke aliran yang sebelumnya sudah dibuat dengan alat berat. Puluhan alat berat juga disiapkan untuk membersihkan material di jalanan sekaligus membuatkan jalur aliran sungai.

Sementara itu, setiap hujan tiba masyarakat langsung menyiagakan diri. Banjir terus membawa potensi bencana yang mengancam warga masyarakat. Karena itu mereka diminta untuk mengungsi untuk sementara waktu.

Sementara pada siang hari tampak warga yang berusaha mengais barang-barang yang masih dapat dimanfaatkan. Mereka mengusung barang tersebut ke pengungsian atau rumah yang telah dikontrak untuk sementara.

 

 

Tinggalkan Balasan