Penggunaan Single TID di Pelabuhan Tanjung Priok Ditargetkan Maret 2021

Semangat kebersamaan IPC Cabang Tanjung Priok bersama Forwami, usai diskusi bertajuk "Lebih Dekat Dengan IPC Cabang Tanjung Priok", Rabu (24/2/2021)/Foto:istimewa

Jakarta, SudutPandang.id – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Cabang Tanjung Priok, menargetkan penggunaan identitas tunggal truk atau single truck identitiy document (TID) terhadap truk yang melayani pengangkutan peti kemas dari dan ke seluruh terminal peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok dapat diterapkan pada Maret 2021 mendatang.

Hal tersebut disampaikan General Manager (GM) IPC Cabang Tanjung Priok, Guna Mulyana, saat acara diskusi dengan Forum Wartawan Maritim Indonesia (Forwami) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (24/2/2021).

Kemenkumham Bali

Acara bertajuk ‘Lebih Dekat Dengan IPC Cabang Tanjung Priok’, yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ini juga digelar secara virtual.

“Saat ini, TID yang masih digunakan oleh truk pengangkut peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok belum seragam, karena masing-masing pengelola terminal peti kemas menerbitkan TID-nya sendiri, sehingga tidak bisa digunakan di terminal yang berbeda,” ujar Guna Mulyana.

“Kami ingin kedepannya siapapun atau armada truk apapun yang masuk Pelabuhan Tanjung Priok harus sudah clear dengan Single TID,” sambungnya.

BACA JUGA  Terima Donasi Masker N95, Pemkot Jakarta Utara Apresiasi Kepedulian IPC Tanjung Priok

Ia menjelaskan, saat ini di Pelabuhan Tanjung Priok terdapat 5 pengelola fasilitas terminal peti kemas atau kontainer. Kelima pengelola, yaitu Jakarta International Container Terminal (JICT), TPK Koja, New Priok Container Terminal One (NPCT-1), Terminal Mustika Alam Lestari (MAL), dan Terminal 3 Tanjung Priok.

“Kedepan, Single TID di Pelabuhan Tanjung Priok bukan hanya diterapkan untuk kontainer, tetapi juga untuk non kontainer,” kata Guna Mulyana.

TID, lanjutnya, merupakan sistem berbasis elektronik yang terkoneksi dengan sistem IT manajemen pelabuhan yang berisi data nomor polisi kendaraan serta pemilik atau perusahaan angkutannya.

Tidak Perlu Banyak Kartu

“Mudah-mudahan Single TID itu bisa kami implementasikan pada bulan Maret tahun ini di Pelabuhan Tanjung Priok. TID juga berlaku sebagai pas masuk (gate pass) di pelabuhan, sehingga trucking tidak perlu lagi banyak-banyak kartu. Hingga saat ini progres untuk Single TID itu terus berjalan dan kami terus optimalkan digitalisasinya,” papar GM IPC Tanjung Priok.

Menurut Guna Mulyana, paralel dengan implementasi Single TID, pihaknya akan memaksimalkan peran fasilitas area parkir truk/buffer trucking yang saat ini berada di lahan eks Inggom Martadinata Jakarta Utara dengan menerapkan trucking booking system.

Hal ini bertujuan agar lebih tertib dalam pelayanan sekaligus diharapkan dapat mengurai kemacetan lalu lintas di jalur distribusi maupun di dalam area pelabuhan.

BACA JUGA  OP Tanjung Priok dan Forwami Menjaga Silaturahmi di Tengah Pandemi Covid-19

Pihaknya juga berencana menyiapkan akses khusus kedalam pelabuhan (inner road) dari lokasi buffer area trucking di lahan eks Inggom tersebut.

Terkait rencana ini, Guna Mulyana menyatakan manajemen IPC Tanjung Priok sedang berkordinasi dengan pihak-pihak terkait.

“Selama ini truk dari buffer area itu masih harus lewat Jalan Martadinata jika hendak ke dalam Pelabuhan Tanjung Priok. Kami saat ini sedang programkan untuk ada inner road dari buffer truk ke dalam pelabuhan yang investasinya akan disiapkan oleh IPC,” terangnya.

Komprehensif

Kendati demikian, Guna menyebutkan bahwa penyebab kemacetan lalu lintas bukan semata-mata disebabkan oleh aktivitas di pelabuhan. Penyebab lainnya juga kegiatan di luar pelabuhan, seperti semakin tersebarnya lokasi depo peti kemas empty maupun pergudangan.

BACA JUGA  Pelabuhan Tanjung Priok Paparkan "Public Expose" Kinerja 2022

“Mengatasi kemacetan tersebut harus komprehensif, dan dilihat dari sisi dalam maupun di luar pelabuhan. Yang jelas bagi kami akan terus melakukan inovasi-inovasi untuk meminimalisir kemacetan itu,” tandasnya.

Masih menurut Guna Mulyana, selain menyangkut tata kelola di sisi darat, ia juga memaparkan program pembenahan dan peningkatan pelayanan di sisi laut. Antara lain dengan investasi tambahan dua unit kapal Tug Boat.

“Investasi Tug Boat ini juga dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pemakai jasa, lantaran kecenderungan kapal-kapal luar negeri yang sandar ke Pelabuhan Priok kini ukurannya semakin besar,” ungkapnya.(fir)

Tinggalkan Balasan