Hemmen
Bali  

Pengusaha Asal Sulsel Andi Fahrul Amsal Jadi Inisiator Diklat Warga Binaan Lapas di Bali

Direktur Amura Pratama Andi Fahrul Amsal saat menyampaikan sambutan acara Diklat 3 In 1 berbasis kompetensi operator jahit garmen di Lapas Kerobokan, Badung, Bali, Jumat (24/6/2022)/Foto: istimewa

BADUNG, SUDUTPANDANG.ID – Pengusaha asal Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Fahrul Amsal menjadi inisiator pendidikan dan pelatihan (Diklat) 3 In 1 berbasis kompetensi operator jahit garmen di Lapas Kerobokan, Badung, Bali. Bagi Direktur PT Amura Pratama ini, kegiatan tersebut bukan pertama kalinya dilakukan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap warga binaan.

Diklat yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Industri Yogyakarta dan PT Amura Pratama pada Jumat (24/6/2022) tersebut, bertujuan untuk memberikan keterampilan bagi warga binaan Lapas Kerobokan.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Hadir dalam kegiatan tersebut, Sekda Kabupaten Badung I Wayan Adi Arnawa, Direktur PT Amura Pratama, Direktur CV Indohose, dan pejabat Administrasi di lingkungan Kanwil Kemenkumham Bali.

Kemudian Kepala Lapas Kelas IIA Kerobokan, Kepala Bapas Kelas I Denpasar, para instruktur dan narasumber serta peserta pelatihan yang terdiri dari Warga Binaan Lapas Kelas II A Kerobokan.

Kepala Seksi Kegiatan Kerja, I Putu Suarsa berharap setelah menjalani pidana warga binaan dapat memiliki kompetensi yang dapat dimanfaatkan.

Diklat 3 In 1 berbasis kompetensi operator jahit garmen di Lapas Kerobokan, Badung, Bali, Jumat (24/6/2022)/Foto: istimewa

Direktur PT Amura Pratama Andi Fahrul Amsal mengatakan, kolaborasi yang tuntas, rasa empati, keberanian yang terukur harus seirama dalam pembangun industri di masa saat ini.

“Kerja sama ini bukan kegiatan pertama dilakukan, saya berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan,” harapnya.

Warga Binaan Lapas Kerobokan mengikuti Diklat 3 In 1 berbasis kompetensi operator jahit garmen (Foto: istimewa)

Sementara itu, Perwakilan dari Balai Diklat Industri Yogyakarta Sutrisno menyampaikan kegiatan ini dapat meningkatkan SDM di bidang Industri jahit, tekstil dan garmen di Provinsi Bali. Setelah lulus uji kompetensi para peserta diklat akan diberikan sertifikat dari Balai Diklat Industri Kementerian Perindustrian.

“Selain itu mereka juga mendapatkan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi. Sertifikat ini dapat digunakan untuk melamar kerja di pabrik maupun industri tekstil,” jelasnya.(red)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan