JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyatakan perkembangan teknologi dan dinamika masyarakat saat ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi media massa di Indonesia.
Hal itu juga menentukan arti penting upaya perwujudan jurnalisme berkualitas dan keberlangsungan dunia media di negeri ini.
“Kehadiran platform digital telah mengubah pola masyarakat mengonsumsi berita. Nah, ini tren tingkat trust-nya juga sudah mulai bergeser, (meski) tetap media mainstream dipercaya sebagai rujukan,” kata Budi Arie dalam Seminar Nasional Dewan Pers di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Menkominfo berpandangan saat ini perubahan itu memunculkan kesenjangan kepercayaan publik terhadap media mainstream dan media sosial. Ia menyebut akses publik terhadap informasi yang berkualitas dan penurunan ketertarikan publik terhadap berita dibandingkan konten media sosial semakin atraktif.
“Jadi, lawannya media mainstream ini sosial media atau citizen journalist yang mucul semakin pesat daalm lima tahun terakhir ini. Itulah contoh dari sedikit tantangan yang dihadapi dunia jurnalisme kita,” ungkapnya.
Ia pun mendorong insan pers agar dapat memanfaatkan berbagai peluang, terutama kehadiran teknologi Artificial Intelligence (AI). Menurutnya, disrupsi teknologi khususnya kehadiran teknologi baru memberikan peluang peningkatan kegiatan jurnalisme.
“Associated Press (AP), salah satu kantor berita di Amerika Serikat yang mampu meningkatkan jumlah produksi artikel berita mereka setiap kuartal, hingga 12 kali lipat dari 300 artikel menjadi 3.700 artikel dengan teknologi AI,” katanya.
“AI dan disrupsi teknologi dapat membuka peluang besar bagi industri jurnalisme,” sambungnya.
Budi Arie mengapresiasi upaya insan pers Indonesia dalam menyajikan jurnalisme yang berkualitas bagi masyarakat.
“Saya memahami upaya yang rekan–rekan lakukan untuk menghadirkan berita yang aktual, dan faktual. Oleh karena itu, saya mengapresiasi dedikasi rekan-rekan dalam menyajikan jurnalisme yang berkualitas bagi masyarakat,” ucapnya.
Hadir dalam Seminar Nasional bertajuk “Jurnalistik yang Mengancam Jurnalisme’ yang digagas Dewan Pers, Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Hendry Ch. Bangun, konstituen serta anggota Dewan Pers, dan para pemimpin redaksi media massa.(Tim)