JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bersiap menggelar kongres yang dipercepat sebagai solusi menyelesaikan dualisme kepengurusan di tubuh organisasi itu.
Saat ini, ada dua kubu dalam kepengurusan PWI Pusat, yakni pertama kubu Ketua Umum Hendry Ch Bangun dan kedua, kubu Ketua Umum Kongres Luar Biasa (KLB), Zulmansyah Sekedang.
Ketua Bidang Pembinaan Daerah PWI Pusat kubu HCB, Haris Sadikin, dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin (2/12/2024) menjelaskan bahwa kongres harus tetap mengikuti Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (PDPRT) yang berlaku.
“Kepanitiaan kongres tetap di bawah Hendry Ch Bangun sesuai hasil rapat pleno diperluas. Konsolidasi akan terus berjalan demi memastikan PWI tetap solid,” katanya dalam rapat daring di Jakarta, Ahad (1/12/2024).
Percepatan kongres ini, kata dia, tidak terlepas dari tantangan hukum yang dihadapi PWI. Proses hukum terkait dualisme terus berjalan dengan empat perkara aktif.
Namun, jika pembicaraan dengan pemerintah “deadlock”, katanya, opsi untuk meminta keputusan langsung dari Presiden Prabowo Subianto menjadi pertimbangan.
Sementara itu kuasa hukum Hendry Ch Bangun, yang juga Ketua Bidang Aset PWI Pusat, HMU Kurniadi menyatakan bahwa HCB memiliki legitimasi penuh sebagai Ketua Umum organisasi berbadan hukum.
“Organisasi berbadan hukum memiliki keabsahan yang diakui Kemenkumham, berbeda dengan pihak yang tidak berbadan hukum,” katanya.
HCB juga menegaskan pentingnya konsolidasi untuk memastikan kongres berjalan sukses.
“Kami telah menyusun tim gabungan dengan pemerintah untuk memastikan proses ini berjalan transparan dan adil,” tambahnya.
Akhiri Dualisme
Sementara itu Ketua Umum PWI Pusat kubu Kongres Luar Biasa (KLB), Zulmansyah Sekedang menegaskan pihaknya siap mengikuti arahan pemerintah melalui Wamenkomdigi Nezar Patria untuk Kongres PWI dipercepat sebelum 15 Desember 2024.
Ia menyatakan semangat Kongres PWI dipercepat adalah untuk kembali mempersatukan organisasi wartawan terbesar dan tertua di Indonesia, sekaligus mengakhiri dualisme Pengurus PWI Pusat.
Apalagi, banyak agenda wartawan yang terkendala akibat dualisme, seperti Hari Pers Nasional (HPN) 2025, Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI)
“Kita siap mengikuti Kongres PWI dipercepat sebelum 15 Desember. Bahkan 10 Desember pun kita siap sesuai arahan Pak Wamenkomdigi. Saya sudah komunikasi juga dengan lebih 15 PWI provinsi di Indonesia, semua setuju agar masalah PWI segera selesai melalui pelaksanaan Kongres PWI dipercepat,” kata Zulmansyah Sekedang.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria mengemukakan bahwa dua kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akhirnya sepakat menggelar kongres dipercepat guna menyelesaikan konflik internal yang terjadi difasilitasi pihaknya.
“Kami sebagai bagian dari keluarga besar PWI, hadir di sini dengan difasilitasi oleh saya. Kami sepakat untuk mengadakan Kongres dipercepat,” katanya dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/11/2024).
Pada Jumat (29//11) Wamenkomdigi Nezar Patria melakukan pertemuan di Jakarta dengan dua kubu yang berseteru, di mana akhirnya menemui titik terang, yakni sepakat untuk menggelar kongres dipercepat.
Nezar menambahkan bahwa masing-masing pihak telah membahas langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelenggarakan kongres.
Ia berharap kesepakatan ini menjadi titik awal untuk memperkuat persatuan dan soliditas PWI.
“Kita berharap ini menjadi awal yang baik untuk membangun keguyuban, persatuan, dan kekuatan PWI ke depan,” katanya.
Menurut dia tidak ada alasan untuk tidak memenuhi keinginan Wamenkomdigi, apalagi dasarnya adalah untuk persatuan dan masa depan PWI yang lebih baik.
Sementara itu Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang akan digelar di Kalimantan Selatan menjadi momentum penting bagi PWI.
Ketua PWI Kalsel Zainal Helmi memastikan bahwa anggaran untuk HPN sudah disiapkan.
“Kami berharap dualisme di tubuh PWI selesai sebelum Januari 2025, sehingga HPN bisa berjalan tanpa gangguan,” katanya.
Percepatan kongres menjadi langkah konkret untuk menyatukan PWI. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan kepemimpinan Hendry Ch Bangun yang solid, PWI diharapkan kembali menjadi organisasi wartawan yang kuat dan profesional.
Kongres PWI dipercepat bukan hanya solusi untuk menyelesaikan perpecahan, tetapi juga langkah strategis untuk memperkuat PWI Pusat sebagai mitra pemerintah yang terpercaya, katanya.
Langkah percepatan kongres ini juga mendapat dukungan dari berbagai daerah. Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin, menyatakan kesiapan mendukung langkah ini.
“Jika ini adalah keinginan pemerintah, Aceh siap menyukseskan acara ini,” katanya.
Ketua PWI Kalimantan Barat, Kundori, juga menyatakan dukungan penuh terhadap percepatan ini dan optimistis bahwa langkah ini membawa kebaikan bagi organisasi. (PR/02)