Berita  

Soal Gempa di Turki, Begini Penjelasan BMKG

Gempa bumi mengguncang Turki/Foto: AP

Jakarta, SudutPandang.id – Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono menjelaskan tentang gempa yang terjadi di Turki pada Jumat (30/10/2020) malam.

BMKG mencatat sudah ada lebih dari 100 gempa susulan yang terjadi sejak gempa dahsyat sebelumnya berkekuatan 7,0 magnitudo.

Kemenkumham Bali

Menurut Daryono, gempa tersebut dipicu oleh aktivitas patahan atau sesar, yakni Sesar Sisam (Sisam Fault) dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault). Sesar aktif ini memiliki panjang jalur sekitar 30 kilometer.

“Hingga saat ini sudah terjadi lebih dari 100 aktivitas gempa susulan (aftershocks) sejak terjadinya gempa utama (mainshock) dengan magnitudo terbesar 5,1,” kata Daryono, dalam keterangannya.

BACA JUGA  Penerbangan Jarak Jauh Pilot Pesawat Boleh Istirahat Tidur?

Ia mengatakan, sesar yang ada di dekat pulau Samos, Yunani “pecah” di dekat menderes graben, satu wilayah yang sudah memiliki sejarah panjang gempa bumi akibat sesar turun.

“Graben atau slenk adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami depresi dan terletak di antara dua bagian yang lebih tinggi,” katanya.

Gempa tektonik tersebut berpusat di Laut Aegean, 17 kilometer pesisir barat Turki dan guncangannya terasa hingga kota terbesar di sana yakni Istanbul, ibu kota Yunani, Athena, juga Bulgaria, dan Makedonia Utara.

Tidak hanya mengguncang daratan di sekitarnya, gempa juga menimbulkan kerusakan material dan ratusan korban luka-luka hingga update terakhir 22 orang meninggal dunia.(red)

Tinggalkan Balasan