Pontianak, SudutPandang.id – Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Kecil, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalbar Anselmus, mengatakan, dalam tataran ekonomi global, pandemi COVID-19 memberikan dampak sangat signifikan pada perekonomian dunia, sementara fundamental perekonomian Indonesia pun belum kokoh.
“Hampir 98 % sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kalbar terpukul akibat pandemi Covid-19 ini,” kata Anselmus, saat memberikan materi dalam Webinar Manfaat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bersama Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (3/12).
Dikatakannya, pada tahun 2011 hingga kini, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor UMKM menyumbang 61,9 % pemasukan Produk Domestik Bruto (PDB) melalui pembayaran pajak 99 % UMKM di Kalbar.
Usaha mikro di sektor informal dengan menggunakan bahan baku lokal Sektor UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja.
Menurut Anselmus, strategi pemulihan bisnis UMKM Masa Adaptasi Kebiasaan Baru di Kalbar adalah untuk memastikan agar leading sector di tataran provinsi, kabupaten/kota berperan dominan mengawal kebijakan UMKM.
“Memastikan ada dukungan stakeholder strategis yang reputable di tataran nasional, provinsi, kabupaten/kota untuk secara bersama-sama menyukseskan percepatan kesejahteraan dan pembangunan di Kalbar,” jelasnya.
“UMKM Kalbar berkontribusi meningkatkan perekonomian Indonesia yang semakin kokoh di tahun-tahun mendatang,” sambung Anselmus.
Provinsi Kalbar, lanjutnya, mempunyai komoditi/produk unggulan yang bernilai ekspor dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga Provinsi.
“UMKM Kalbar mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.
Ia mengatakan, diperlukan strategi pemulihan bisnis UMKM di masa Pendemi Covid-19 ini dengan menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat Kalbar dari pandemi Covid-19.
“Kemudian menjaga laju pertumbuhan ekonomi dan menjaga, memelihara dan menjamin ketertiban, keamanan dan ketentraman masyarakat,” ujarnya.(L4Y)