Hemmen

Tuntaskan Misi ‘Balas Dendam’, Fajar/Rian Melesat ke Final

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. (Foto: Tim Humas dan Media PP PBVSI)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Setelah empat pertemuan sebelumnya tidak pernah menang, pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto akhirnya menemukan hari untuk ‘balas dendam’ terhadap pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia. Adalah semifinal Swiss Terbuka 2022 yang menjadi ajang ganasnya Fajar/Rian menyingkirkan unggulan kedua tersebut.

Walau menang, Fajar/Rian mengaku tidak mau terlalu larut dalam euforia dulu. Mereka langsung mengalihkan fokus ke laga final yang akan tersaji Minggu (27/3/22) ini. Fajar/Rian akan menghadapi pasangan Malaysia lainnya, Goh Sze Fei/Nur Izzuddin.

Pasangan Malaysia yang juga unggulan kedelapan itu berhasil mengalahkan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dengan skor 21-18, 21-18 pada babak semifinal di St Jakobshalle, Basel hari Sabtu (26/3/22) malam WIB.

BACA JUGA  Kalah dari BBT, GPP Runner-up Untuk Kelima Kalinya

“Tugas belum selesai, kami mau fokus untuk laga final besok,” tegas Rian, seperti dilaporkan Tim Humas dan Media PP PBVSI, Minggu (27/3/22).

Sebelumnya, Fajar/Rian melaju ke final untuk pertama kalinya setelah lebih dari dua tahun usai mengalahkan Aaron/Soh, 22-20, 13-21, 21-8. Mereka terakhir kali menembus babak final adalah di Korea Terbuka medio September 2019.

“Pertama-tama mengucap syukur alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan dengan lancar dan tanpa cedera,” kata Rian.

“Rasanya pasti senang ya, setelah empat pertemuan kita belum pernah menang sama sekali jadi pas hari ini menang bisa menambah kepercayaan diri kita. Ini juga masuk final pertama setelah lama sekali,” sambungnya.

BACA JUGA  Fajar/Rian Harus Bisa Siasati Jarak Antar Turnamen

Bermain menyerang dan sabar menjadi kunci kemenangan ganda putra peringkat sembilan dunia itu.

“Gim pertama kita lebih banyak mengadu di bola depan, kita berusaha untuk selalu menyerang lebih dulu. Di gim kedua di angka sembilan sama saya melakukan drive tapi menyangkut di net, setelah itu mereka berbalik percaya diri dan banyak menginisiasi serangan. Kita malah kehilangan fokus,” terang Rian.

“Di gim ketiga kita coba menerapkan pola yang sama dengan gim pertama, kontrol bola depan dan terus ambil serangan. Pelatih juga selalu menginstruksikan dan mengingatkan kita untuk berani di bola depan dan siap defend-nya,” tutur Rian lagi.(red)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan