Hemmen

Wapres Jajal Terowongan Silaturahmi

dok. merdeka.com

JAKARTA, SUDUT PANDANG.ID – Dalam kesempatan ini Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjajal Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Jumat (27/8/2021).

Hal tersebut direpresentasikan oleh Masjid Istiqlal bagi umat Islam dan Gereja Katedral bagi umat Katolik.  Posisi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral itu sendiri berseberangan. Posisinya yang berdekatan sering kali dimanfaatkan oleh jemaah kedua tempat ibadah tersebut.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Ma’ruf mencoba terowongan bawah tanah tersebut saat melakukan peninjauan penerapan protokol kesehatan di kedua tempat ibadah tersebut. Setelah meninjau penerapan protokol kesehatan dan melaksanakan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Ma’ruf menuju ke Gereja Katedral melalui terowongan tersebut.

“Saya merasakan terowongan ini punya makna yang dalam,” kata Ma’ruf dalam konferensi pers usai peninjauan di Gereja Katedral.

Menurut Ma’ruf, makna tersebut adalah bahwa terowongan itu tidak hanya sekadar lambang, tetapi juga memberikan inspirasi terbangunnya kerukunan antar umat.

BACA JUGA  Terungkap Inilah Alasan Pelaku Penghina Wapres Ma'ruf Amin

Di Katedral, Ma’ruf juga melakukan peninjauan yang sama, yakni penerapan protokol ksehatan bagi jamaah gereja tersebut.

“Saya menggunakan kesempatan ini untuk menyeberangi dari Istiqlal ke sini (Katedral) yaitu (melalui) terowongan Silaturahmi,” katanya.

Misalnya halaman masjid yang digunakan sebagai tempat parkir para jemaah Katedral ketika mereka akan beribadah atau halaman gereja yang digunakan untuk shalat Idul Fitri oleh jemaah Istiqlal.

“Saya berharap ini benar-benar memberikan inspirasi kepada seluruh bangsa Indonesia bahwa memang kerukunan harus kita bangun dan kita yakin dengan  kerukunan antar umat beragama merupakan unsur utama kerukunan nasional,” harapnya.

Semula, terowongan yang menjadi ikon toleransi antar umat beragama ini progres fisiknya mencapai 61 persen dan ditargetkan rampung pada 17 Agustus 2021. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penghubung antara dua rumah ibadah ini bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan, tetapi karena faktor keamanan dan keselamatan desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah.

BACA JUGA  Mahfud MD: Sentra Gakkumdu Harus Antisipasi Kecurangan Pemilu

Terowongan Silaturahmi menghabiskan anggaran Rp 37,3 miliar. Terowongan tersebut memiliki panjang 33,8 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,5 meter dengan total luas terowongan 339,97 meter persegi.

“Ada tiga alternatif sebetulnya bisa jembatan penyeberangan, tapi kan terlalu curam, atau dengan yang lain, kita pilih terowongan yang lebih aman,” kata Basuki dalam keterangan tertulis, Selasa (1/6/2021).

Oleh karena itu, Ma’ruf menilai bahwa kerukunan nasional dan persatuan Indonesia dapat terjaga dan dipertahankan demi Indonesia maju dan sejahtera.

Adapun pengerjaan Terowongan Silaturahmi dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).(kom)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan