Waspada !, BMKG: Sepekan Ke Depan Banjir Rob Landa Sebagian Besar Pesisir Indonesia

banjir rob
Banjir rob merendam jalan dan permukiman penduduk di kawasan Pluit Jakarta Utara pada Kamis (19/12/2024). FOTO: Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Kewaspadaaan potensi banjir rob yang diprakirakan melanda sebagian besar wilayah pesisir di Indonesia dalam sepekan ke depan dengan ketinggian muka air lebih kurang mencapai 1-1,5 meter diingatkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta,  Ahad (29/12/2024) menyampaikan informasi hal tersebut sebagai imbauan warga di kawasan pesisir.

Kemenkumham Bali

“Potensi banjir rob itu terjadi akibat peningkatan ketinggian air laut maksimum yang dipengaruhi oleh fenomena bulan baru pada 31 Desember 2024,” katanya.

Ia menjelaskan tim meteorologi BMKG mendapati berdasarkan pantauan data “water level” dan prediksi pasang surut pada periode tersebut maka banjir rob dapat berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir, antara lain; Provinsi Aceh (Meulaboh 31 Desember – 3 Januari 2025), Sumatera Utara (Kecamatan Medan Belauan, Medan Merelan dan Medan Pelabuhan), Kepulauan Riau (Batam, Dabo Singkep, Karimun, Bintan, dan Tanjung Pinang 31 Desember -4 Januari 2025).

Lalu, Sumatera Barat (Kota Padang, Padang Pariaman, Pantai Pariaman, Padang Painan 31 Desember – 3 Januari 2025), Jambi (Selat Berhala 31 Desember – 5 Januari 2025), Kepulauan Bangka Belitung (pesisir Pangkal Pinang 31 Desember 2024 – 1 Januari 2025).

BACA JUGA  Terendam Banjir, 36 Sekolah di Aceh Barat Lumpuh

Kemudian, Provinsi Lampung (Bandar Lampung 31 Desember – 3 Januari 2025), Banten (perairan utara Tanggerang, Selat Sunda barat Pandeglang, utara Serang, selatan Pandeglang, selatan Lebak pada 31 Desember – 5 Januari 2024)

Selanjutnya, Provinsi Daerah Khusus Jakarta (pesisir utara Jakarta 31 Desember 2024 – 3 Januari 2025), pesisir utara Jawa Tengah (Kota Semarang, Demak, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes pada 31 Desember 2024 – 8 Januari 2025), selatan Jawa Tengah (Cilacap, Kebumen, Purworejo, Daerah Istimewa Yogyakarta 30-31 Desember 2024), selatan Jawa Barat (selatan Sukabumi dan Cianjur 30-31 Desember 2024), pesisir Jawa Timur (Surabaya Pelabuhan, Surabaya Timur, Kalianget hingga Madura pada 28 – 31 Desember 2024).

Wilayah lainnya, yakni pesisir Nusa Tenggara Barat (Lombok dan Bima pada 29-31 Desember 2024), Nusa Tenggara Timur (utara dan selatan Flores, Pulau Sumba, Pulau Sabu, Raijua, Rote, Pulau Timor).

BACA JUGA  Hari Jadi Imigrasi ke-75, Menteri Agus: Fokus ke Program Penting

Selain itu, Kalimantan Utara (Nunukan, Tarakan, Tanjung Selor 31 Desember 2024 – 1 Januari 2025), Kalimantan Timur (Balikpapan timur dan Balikpapan Barat pada 31 Desember – 6 Januari 2025), Kalimantan Selatan (pesisir Sungai Barito, Kotabatu, Tanah Bumbu, Tanah Laut pada 29 Desember – 4 Januari 2025), Kalimantan Barat (pesisir Kalimantan Barat 31 Desember 2024 – 4 Januari 2025), Kalimantan Tengah (selatan Kota Waringin Barat meliputi Kubu, Keraya, Kumai 31 Desember 2024 – 4 Januari 2025)

Di samping itu, Provinsi Sulawesi Selatan (Pare-pare, Sparemonde Makassar bagian barat, Makassar, Pangkep, Selayar, Bonerate, Kalatoa bagian utara 30 Desember 2024 – 2 Januari 2025), Sulawesi Tengah (Perairan Palu – Donggala pada 31 Desember – 1 Januari 2025), Sulawesi Utara (pesisir Sulawesi Utara, Bitung, Kepulauan Sangihe, barat Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud pasa 31 Desember 2024 – 6 Januari 2025)

BACA JUGA  Ulat Bulu Serbu Permukiman Desa Jagoh-Lingga, Kepri

Selanjutnya, Provinsi Maluku (Kota Ambon, Saumlaki, Kai, Aru dan Kabupaten Seram bagian timur pada 1 -3 Januari 2025), Maluku Utara (Lolonda, Morotai, Tobelo, Ternate dan Taliabu pada 31 Desember 2024- 1 Januari 2025) hingga Papua (utara Jayapura, Kabupaten Sarmi, Biak, Serui, Waropen pada 30 Desember 2024 – 1 Januari 2025).

Selain berpotensi mengganggu aktivitas aktivitas masyarakat karena permukiman tergenang air banjir rob, hal itu juga berpotensi mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan dan kelancaran aktivitas pelaku usaha tambak garam hingga ikan air tawar/laut pada wilayah pesisir, demikian Prasetyo. (Ant/02)