“Saya akan mengulurkan tangan persahabatan kepada mereka semua dan akan melibatkan semua orang dalam membangun negara. Lawan-lawan saya adalah saudara-saudara saya.”
SUDUTPANDANG.ID – Masoud Pezeshkian, terpilih sebagai Presiden Republik Islam Iran. Menteri Kesehatan Pemerintahan Mohammad Khatami (2001-2005) itu memenangi pemilihan presiden putaran kedua dengan perolehan signifikan.
Juru Bicara Komite Pemilu Iran Mohsen Eslami mengatakan, Masoud Pezeshkian berhasil meraih suara 16.384.403 dan memenangi pemilihan presiden negara tersebut.
Dilansir dari Nour News, Minggu (7/7/2024), Masoud Pezeshkian unggul dari lawannya berhaluan konservatif, Saeed Jalili, yang hasilnya diumumkan pada Sabtu (6/7/2024) dini hari.
Saeed Jalili seperti dilaporkan Anadolu mengantongi suara sebanyak 13.538.179 suara.
Berdasarkan data resmi, sekitar 61 juta rakyat Iran berhak memilih dalam pemilu selain sekitar 10 juta warga negara tersebut yang tinggal di luar negeri.
Pemungutan suara dibuka pada Jumat (6/7) pukul 8 pagi waktu setempat di seluruh negeri. Pemungutan suara diperpanjang tiga kali sebelum mencapai puncaknya pada tengah malam dengan lebih dari 30 juta orang memberikan suara.
Jumlah pemilih pada pemilu putaran kedua tercatat lebih dari 50 persen dari total penduduk. Jumlah tersebut, jauh lebih tinggi dibandingkan jumlah pada putaran pertama sebesar 40 persen.
“Saya akan mengulurkan tangan persahabatan kepada mereka semua dan akan melibatkan semua orang dalam membangun negara. Lawan-lawan saya adalah saudara-saudara saya,” kata Pezeshkian.
“Jalan sulit ke depan tidak akan menjadi mulus tanpa dukungan, empati, dan kepercayaan,” sambungnya.
Pezeshkian akan menggantikan Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei 2024 bersama tujuh orang lainnya.
Pezeshkian sebelumnya menjabat sebagai Menteri Kesehatan di pemerintahan Mohammad Khatami (2001-2005) selain mewakili Tabriz di parlemen sejak 2008.(01)