KEDIRI, SUDUTPANDANG.ID – Sebanyak 982 para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Kediri, Jawa Timur, menerima bantuan modal usaha dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
Mereka tampak tertib memadati Gedung Nasional Indonesia, Kota Kediri, pada Jumat (9/8/2024). Setiap orang akan menerima bantuan sebesar Rp 2,5 juta.
Memasuki hari ketiga, bantuan dibagikan kepada warga Kelurahan Pojok sebanyak 204 orang, Tosaren 205, Tamanan 117, Tempurejo 84, Tinalan 141, Singonegaran 134, dan Pesantren 98 orang.
Saat itu, PJ Wali Kota Kediri, Zanariah secara simbolis menyerahkan buku tabungan kepada perwakilan UMKM penerima bantuan modal.
“Penyerahan bantuan modal usaha ini akan disalurkan dari tanggal 6-12 Agustus 2024. Saya ucapkan selamat kepada 5.617 yang lolos sebagai penerima manfaat ini dari total 6.815 calon penerima manfaat. Masing-masing akan menerima uang sebesar Rp 2,5 juta,” ucap Zanariah.
Dalam sambutannya, Zanariah berkomitmen akan terus mendorong pemberdayaan UMKM, salah satunya melalui program Banmod.
Zanariah mengatakan, program tersebut bertujuan untuk membantu pelaku UMKM agar bisnis usahanya tetap bertahan bahkan mungkin bisa berkembang lebih baik lagi dan lebih besar.
‘Saya ucapkan terima kasih kepada tim validasi dan verifikasi sudah bekerja keras dibantu oleh jajaran APH baik dari Kejaksaan maupun Polres,” katanya.
Zanariyah berharap bantuan sebesar Rp 2,5 juta itu dapat membantu pelaku UMKM untuk meningkatkan sarana kapasitas produksi bahkan membuka lapangan kerja baru, sehingga perekonomian semakin menguat dan masyarakat semakin sejahtera.
“Insya Allah seluruh tahapan bantuan modal sudah kami laksanakan secara profesional transparan adil sesuai ketentuan yang tertera pada perwali nomor 5 tahun 2023 tentang petunjuk teknis pemberian bantuan modal usaha yang bersumber dari DBHCHT,” tuturnya.
Zanariah berpesan kepada semua jajarannya agar memanfaatkan bantuan modal ini dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab sesuai dengan rencana anggaran yang telah disusun.
“Karena realisasi bantuan ini tolong dipahami dan dilaksanakan bahwa nanti realisasi bantuan yang diterima harus disertai nanti SPJ untuk dilaporkan ke Disperdagin Kota Kediri,” pesannya.
Hal senada disampaikan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Kadisperdagin) Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardani. Ia menyatakan bahwa untuk seluruh tahapan bantuan modal usaha telah dilakukan secara profesional, transparan, dan adil.
“Saya mengimbau agar para penerima bantuan modal bisa terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman agar usahanya meningkat. Saat ini banyak konsumen yang lebih menyukai pesan via daring atau online. Pasarkan juga produk lewat media sosial, serta tingkatkan layanan yang cepat, ramah dan mudah,” katanya.
Lulik Tantriani, salah satu penerima bantuan kelurahan Tamanan, RT.4 RW.1 menuturkan rasa senangnya karena terpilih sebagai penerima Banmod tahun 2024 ini.
“Alhamdulillah saya bersyukur bisa dapat bantuan modal Rp 2.5 juta. Akan saya manfaatkan untuk tambahan modal jualan seblak, seperti beli kompor, mangkok, toping frozen food dan lainnya, biar tambah maju Mas,” tutur warga RT 4 RW 1, Kelurahan Tamanan itu tampak sumringah.
Lulik mengaku, selain melayani pesanan secara offline, juga melayani pembeli melalui aplikasi online dengan nama “Seblak Sosmed” Tamanan.
“Di tengah persaingan usaha, saya harus jeli melihat pangsa pasar. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih buat Pemerintah Kota Kediri, sangat membantu sekali bantuan modal ini,” tutupnya.(CN/01)