Mentan Respons Langsung Keluhan Petani Saat Kunjungan ke Lampung

Lampung
Mentan Amran Sulaiman (dua dari kiri) saat kunjungan kerja ke Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Sabtu (16/11/2024). FOTO: HO-Humas Kementan

LAMPUNG TENGAH–LAMPUNG, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha pertanian di mana dalam kunjungan kerja (kunker)-nya ke Provinsi Lampung, Mentan merespons langsung keluhan petani dan peternak.

Dalam taklimat media yang diterima, Senin (18/11/2024) disebutkan saat kunjungan kerja ke Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Sabtu (16/11) ia merujuk pada perintah Presiden Prabowo Subianto.

Kemenkumham Bali

“Bapak Presiden Prabowo telah memerintahkan untuk swasembada pangan secepat-cepatnya. Ini tidak bisa terwujud hanya dari Kementan tetapi kerja sama semua pihak, termasuk dari bapak ibu petani, peternak. Oleh karena itu aku datang ke sini, gak usah ragu keluhannya disampaikan, kami beresin,” katanya.

Ia menggarisbawahi lima permasalahan yang diungkapkan petani-peternak di Provinsi Lampung.

Pertama adalah keluhan soal harga daging sapi yang dinilai rendah oleh peternak Lampung. Secara cepat, Mentan langsung memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

BACA JUGA  Alex Tirta Lepas Skuad Garuda Muda ke Malaysia

“Ini perkembangan sapi di Lampung sangat baik dan kita harus terus support. Kita harus jaga jangan sampai jatuh terlalu jauh, tetapi juga seimbang, konsumennya bahagia tapi produsennya juga tersenyum,” katanya.

Kedua, adanya keinginan peternak rakyat terkait impor bakalan sapi.
“Kami peternak dengan basicnya pembesar dan penggemukkan, saat ini kalah bersaingnya di sumber bakalan. Ketika kami peternak rakyat bisa mengakses bakalan impor yang harganya murah, bersaing dengan perusahaan besar pun kami siap,” kata Diwang, peternak dari Lampung.

Menanggapi hal tersebut, Mentan Amran meminta Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan (Ditjen PKH) untuk menyikapi aspirasi peternak.

“Siapa saja berani impor (bakalan), Pak Dirjen kasih izin. Bakalan (sapi) mau diimpor supaya peternak bisa berproduksi dengan baik. Tetapi nanti tolong dijaga neracanya,” katanya.

BACA JUGA  Tambang Ombilin Sawahlunto Daya Tarik Wisata Budaya Sumbar

Ketiga, Mentan menyikapi persoalan terkait irigasi di Provinsi Lampung.

Ia mengatakan untuk rehabilitasi irigasi, Kementerian Pertanian (Kementan) akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

“Nanti irigasi aku tanggung jawab langsung. Tolong Pak Gubernur kirim surat ke Menteri PU atau saya, kita beresin, mudah-mudahan bisa selesai satu tahun. Karena harapan kita dengan irigasi maka produksi dapat meningkat,” kata Mentan.

Keempat, Mentan menanyakan apakah ada masalah pupuk di Provinsi Lampung dan dijawab tidak oleh petani. Akan tetapi, Mentan Amran tetap menekankan agar penyaluran pupuk bersubsidi ke petani berjalan dengan baik.

“Distributor jangan macam-macam, kalau tidak, izinnya kami cabut. Jangan persulit petani karena kesulitan petani adalah kesulitannya Menteri Pertanian,” katanya.

Kelima, Mentan mendengarkan keluhan petani terkait harga ubi kayu yang rendah.

Menanggapi hal itu, Mentan meminta jajaran pemerintah daerah. “Masalah pupuk, itu aku yang tanggung. Pupuk kami sudah selesaikan, udah gak ada masalah. Pak Gubernur, Pak Bupati, kita bagi tugas ya. Ini aspirasi dari petani saya,” katanya.

BACA JUGA  Lereng Gunung Ungaran Semarang Terbakar, Petugas Antisipasi Tak Meluas

Kementan di bawah komando Mentan Amran-Wamentan Sudaryono terus bergerak dan memastikan pemerintah hadir di tengah petani. Dengan semangat dan sinergi, cita-cita swasembada pangan dan Indonesia menjadi lumbung pangan diharapkan dapat terwujud. (PR/02)