JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Sejumlah klub elite Liga 1 Indonesia menyatakan dukungan kuat terhadap kebijakan terbaru soal pengurangan jumlah pemain asing yang diperbolehkan dalam skuad. Semula ditetapkan maksimal 8 pemain asing oleh I-League (eks PT Liga Indonesia Baru), regulasi kini disesuaikan menjadi 7 pemain asing per tim untuk musim BRI Super League 2025/2026.
Perubahan ini merupakan hasil desakan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang ingin mengarahkan transformasi liga ke arah yang lebih memberi kesempatan kepada pemain lokal, terutama dari kelompok usia di bawah 23 tahun (U-23).
Beberapa klub Liga 1 seperti Bali United, Persita Tangerang, PSM Makassar, Arema FC, Persija Jakarta, dan Persijap Jepara secara terbuka menyatakan komitmen mereka terhadap arah baru yang diambil PSSI.
“Saya sepenuhnya mendukung langkah ini. Pengurangan pemain asing adalah strategi untuk menjaga kualitas liga sekaligus memberikan ruang tumbuh bagi pemain muda Indonesia,” ungkap Sadikin Aksa, Presiden PSM Makassar. Kamis (17/7/2025).
Menurutnya, inisiatif ini penting untuk menciptakan ekosistem sepak bola nasional yang berkelanjutan serta memperkuat fondasi timnas di masa depan.
Presiden Bali United, Pieter Tanuri, melihat kebijakan ini bukan sebagai pembatasan, tapi sebagai peluang emas.
“Ini adalah saatnya pemain lokal unjuk gigi. Mereka harus menunjukkan kualitas dan siap mengambil peran penting dalam kompetisi. Bali United sepenuhnya mendukung kebijakan ini demi masa depan sepak bola nasional yang lebih sehat,” ujarnya.
Senada, Ahmad Zaki Iskandar, Presiden Persita Tangerang, menilai bahwa regulasi baru akan meningkatkan kompetisi internal antar pemain.
“Pengurangan pemain asing menjadi tantangan positif. Ini mendorong pemain lokal untuk bersaing lebih ketat dan meningkatkan kualitas permainan mereka,” katanya.
Tak hanya klub, Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) juga memberikan dukungan penuh. Menurut APPI, kebijakan ini dapat memperkuat struktur pembinaan pemain muda dan memberikan peluang lebih luas bagi pemain lokal untuk berkembang secara berkelanjutan.
“Peningkatan jam bermain untuk pemain muda akan berdampak signifikan pada perkembangan karier mereka. Ini adalah langkah penting dalam memperbaiki fondasi sepak bola nasional,” bunyi pernyataan resmi APPI.(PR/04)