JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – IPC Terminal Petikemas (IPC TPK), anak usaha dari Subholding Pelindo Terminal Petikemas, resmi menerapkan Terminal Booking System (TBS) untuk mengatur jadwal kedatangan truk di Pelabuhan Tanjung Priok. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi penumpukan, mempercepat arus logistik, sekaligus menekan konsumsi bahan bakar serta emisi polusi.
Direktur Utama IPC TPK, Guna Mulyana, menjelaskan bahwa inovasi digital ini akan meningkatkan transparansi, kecepatan, dan kemudahan akses layanan bagi pengguna jasa.
“Selain TBS, kami juga menghadirkan TOS Nusantara yang mengintegrasikan data pergerakan petikemas di seluruh jaringan Pelindo Terminal Petikemas,” ungkapnya.
Sepanjang tahun 2025, IPC TPK menjalankan berbagai inisiatif strategis, antara lain:
- Implementasi Join Gate untuk kelancaran arus keluar-masuk truk.
- Pembangunan Container Scanner demi memperkuat aspek keamanan.
- Standarisasi operasi Planning and Control (P&C) di seluruh area kerja.
- Optimalisasi aset serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia.
Target yang dicanangkan tidak kecil. IPC TPK berupaya mencapai trafik petikemas 3,5 juta TEUs dengan proyeksi pendapatan sekitar Rp 2,9 triliun pada tahun 2025.
Meski begitu, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah menjaga Yard Occupancy Ratio (YOR) di bawah 65% di Tanjung Priok, sesuai kebijakan otoritas pelabuhan. Pembatasan ini penting untuk mencegah antrean truk yang bisa menghambat kelancaran distribusi barang.
Pada periode Januari–Juli 2025, IPC TPK mencatat arus petikemas sebanyak 2.009.185 TEUs, meningkat 15% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan terjadi hampir di seluruh wilayah operasional Tanjung Priok naik 15,8%, Panjang naik 31,1%, Palembang naik 4%, Teluk Bayur naik 17,9% dan Pontianak naik 6,8%.
Lonjakan kinerja Juli 2025 didorong oleh peningkatan sejumlah komoditas
Seperti ekspor kopi (+311%), ekspor karet dari Sumatera Selatan (+122%), impor animal food supplement dari Lampung (+405%), serta kenaikan volume petikemas domestik dari dan ke Pontianak (+24%).
Untuk mendukung konektivitas perdagangan, IPC TPK terus membuka rute baru. Dalam tiga tahun terakhir, ada 23 tambahan rute pelayaran domestik dan internasional, mencakup China, Rusia, Oman, hingga Papua Nugini. Tahun ini, kerja sama juga dijalin dengan Marsa Ocean Shipping, Meratus Line, Indo Container Line, dan MSC Line.
“Mempercepat port stay dan memperluas konektivitas adalah kunci untuk memangkas biaya logistik, baik ekspor maupun perdagangan domestik,” jelas Guna.(PR/04)