Bikin Bangga, Ternyata Paiker Miliki Batik Luar Biasa

Batik Paiker

“Batik Paiker baru sebatas desain dan segera diperkenalkan, setelah itu dibuat secara masal sebagai bukti kuatnya ikatan keluargaan masyarakat Paiker dimanapun berada, dan kian menumbuhkan rasa bangga dengan segala peninggalan yang diwariskan nenek moyang.”

EMPAT LAWANG, SUDUTPANDANG.ID – Keinginan Pasemah Air Keruh (Paiker) untuk memiliki batik dengan motif tersendiri segera terwujud. Bukan hal mudah untuk mencari motif batik Paiker. Dalam desain yang sudah dirancang, motif utama berupa gambar daun bambu, pohon padi dan ikan semah.

Desain tersebut mengambarkan kekayaan dan budaya milik masyarakat yang masih lestari hingga saat ini. Daun bambu menggambarkan lemang sebagai kuliner khas Paiker yang wajib hadir dalam perayaan besar keagamaan (ramadhan dan lebaran) dan adat istiadat (penikahan).

Pohon padi sebagai simbol bahwa Paiker sebagai daerah pertanian dengan hasil yang melimpah. Ikan sebagai gambaran Paiker kaya dengan sungai, baik besar dan kecil yang jumlahnya 13 dan menjadi kewajiban seluruh komponen masyarakat untuk menjaga dan melestarikannya untuk bekal anak cucu kedepan.

Ada dua dasar warna dalam batik Paiker, yaitu putih dan biru. Warna putih berkaitan erat dengan nuansa spiritual keagamaan yang artinya merangsang keterbukaan, pertumbuhan dan kreativitas. Sementara warna biru melambangkan dapat diandalkan dan bertanggungjawab. Warna ini menunjukkan sesuatu yang tenang dan murni.

BACA JUGA  Buka Musrenbang di Kecamatan Sinar Peninjauan, Ini Arahan Plh Bupati OKU

Batik Paiker diberi label “Batik Lemang Paiker Sutek” dan “Batik Lemang Paiker Due”. Keduanya memiliki makna bahwa makanan yang disuguhkan dan dinikmati mengandung aspek memperkuat ikatan dan solidaritas sosial, cerminan peradaban dan budaya serta simbol penghormatan dan supremasi menjamu tamu.

“Batik Paiker baru sebatas desain dan segera diperkenalkan, setelah itu dibuat secara masal sebagai bukti kuatnya ikatan keluargaan masyarakat Paiker dimanapun berada, dan kian menumbuhkan rasa bangga dengan segala peninggalan yang diwariskan nenek moyang,” jelas Camat Paiker, Noperman Subhi, dalam keterangannya kepada Sudutpandang.id, Selasa (24/8/2021).

Batik Paiker

Ia mengingatkan, jangan sampai desain batik Paiker diklaim oleh sekelompok orang untuk kepentingan atau mencari keuntungan pribadi maupun kelompok.

Noperman mengungkapkan, beberapa orang yang diminta pandangannya soal desain batik Paiker menyambut baik dengan diluncurkannya batik dan menganggap sebagai ide cemerlang dari pemerintah setempatnya.

BACA JUGA  Jadi Camat Terbaik, Noperman Subhi: Dukungan Masyarakat Paiker Sebagai Energi Super

“Semoga kelak dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan melahirkan pengrajin dan menjadikan Paiker sentra batik di Empat Lawang. Selama ini batik yang dipakai merupakan produk yang berasal dari Yogya, Solo dan Pekalongan. Termasuk batik seragam di sekolah maupun dipakai di kantor-kantor pemerintah maupun swasta,” katanya.(santo)

Tinggalkan Balasan