JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Orang tua harus mewaspadai dan mengenali tanda bahaya infeksi dengue atau atau demam berdarah dengue (DBD) pada anak. Sehingga dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan kepada buah hatinya.
“Waspadai tanda bahaya dari infeksi dengue. Jadi setelah hari ketiga di fase kritis itulah biasanya tanda-tanda bahaya itu harus diwaspadai,” kata dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Mulya Rahma Karyanti, saat media briefing secara virtual, Kamis (26/1).
Mulya menerangkan, biasanya suhu tubuh mengalami penurunan setelah hari ketiga demam.
Kendati demikian, kondisi tersebut harus tetap diwaspadai mengingat fase kritis infeksi dengue justru terjadi pada hari ketiga hingga keenam.
“Para orang tua diimbau untuk mengecek suhu anak secara berkala buah hatinya,” sarannya.
Ia mengungkapkan, di fase demam di hari pertama suhu tubuh biasanya masih tinggi. Tapi setelah hari ketiga sampai keenam akan memasuki fase kritis.
“Darahnya mulai ada kebocoran dan suhunya justru turun,” katanya.
“Tanda bahaya lain yang harus diwaspadai termasuk ketika anak kehilangan nafsu makan dan minum, apalagi disertai dengan muntah secara terus-menerus,” sambung Mulya.
Menurutnya, kondisi seperti itu dikhawatirkan anak menjadi dehidrasi. Ia pun menyarankan agar orang tua memberikan asupan cairan yang lebih sering pada anak guna mencegah dehidrasi.
“Apabila anak tidak bisa menerima asupan cairan dan terus mengalami muntah-muntah, anak harus segera dibawa ke rumah sakit,” ujarnya.
Ia menyebut anak cenderung lemas dan tidur, sakit perut hebat, terjadi pendarahan di bagian tubuh. Kemudian gelisah, kulit kaki dingin dan lembab hingga kejang dan hilang kesadaran.
“Ini merupakan rambu-rambu bahaya yang juga harus diwaspadai dan harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat layanan terpadu,” katanya.
“Dan perhatikan buang air kecilnya. Harusnya kalau anak-anak buang air kecil setiap 3 sampai 4 jam atau 4 sampai 6 jam sekali dia harus bisa buang air kecilnya cukup,” sambung Mulya.
Masih menurut Mulya, anak usia 5-14 tahun merupakan kelompok yang paling sering terinfeksi virus, meski pada saat pandemi dua tahun terakhir didominasi populasi remaja hingga dewasa muda atau 15 hingga 44 tahun.
“Kalau dilihat dari proporsi kasus kematian karena dengue berdasarkan kelompok umur, tetap kelompok 5-14 tahunlah yang tertinggi sejak 2018,” ungkap Mulya.(01)