Dolar AS Menguat Jelang Pertemuan Bank-bank Sentral

Ilustrasi: Petugas menunjukkan uang pecahan Rp100.000 dan 100 dolar AS di jasa penukaran uang asing di Jakarta. FOTO:dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Di penghujung Januari 2023, dolar Amerika Serikat (AS) menguat di awal sesi Asia pada Senin (30/1/2023) pagi. Menjauhkan dari posisi terendah delapan bulan menjelang serangkaian pertemuan bank-bank sentral minggu ini, termasuk Federal Reserve.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya. Naik tipis 0,03 persen menjadi 101,92, menjauh dari level terendah delapan bulan minggu lalu di 101,50.

Kemenkumham Bali

Namun, indeks tetap berada di jalur untuk penurunan bulanan keempat berturut-turut sebesar 1,5 persen. Tertekan oleh ekspektasi bahwa Fed mendekati akhir siklus kenaikan suku bunga dan bahwa suku bunga tidak perlu naik setinggi yang dikhawatirkan sebelumnya.

Sterling naik 0,01 persen pada 1,24005 dolar, sedangkan kiwi naik 0,09 persen menjadi 0,6500 dolar.

Pergerakan tenang menjelang pertemuan kebijakan dari Fed, Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE) pekan ini.

“Kami akan membatasi perdagangan sedikit karena pasar mencoba untuk menilai bagaimana bank-bank sentral berperilaku …. Saya pikir, untuk ketiganya akan lebih banyak tentang apa yang mereka katakan daripada apa yang mereka lakukan,” kata Rodrigo Catril, seorang analis mata uang di National Australia Bank (NAB).

The Fed secara luas diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 25 basis poin, sementara ECB dan BoE. Kemungkinan akan menaikkan suku bunga masing-masing sebesar 50 basis poin.

Euro terakhir 0,03 persen lebih tinggi pada 1,08705 dolar dan berada di jalur untuk kenaikan bulanan hampir 1,5 persen, menandai kenaikan bulan keempat berturut-turut.

Mata uang tunggal mendapat dukungan dari retorika hawkish lanjutan oleh pembuat kebijakan ECB dan menyurutkan kekhawatiran akan resesi yang dalam di zona euro.(01)

Tinggalkan Balasan