Badan Kesbangpol Banten Tetapkan Program Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan “Goes to Campus”

Badan Kesbangpol Banten
Badan Kesbangpol Provinsi Banten menggelar Program Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan "Goes to Campus" di Universitas Tirtayasa (Untirta), belum lama ini. (Foto:Dok.Kesbangpol Banten)

SERANG, SUDUTPANDANG.ID – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten menetapkan Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan di sejumlah kampus di Provinsi Banten.  Kegiatan “Goes to Campus” tersebut dilakukan dalam rangka pembentukan karakter mahasiswa di kampus tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan (Kaban) Kesbangpol Provinsi Banten, Deden Apriandhi, melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Fathurrahman, menjelaskan bahwa program tersebut dalam rangka pelaksanaan Sub Kegiatan Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhinneka Tunggal Ika, dan Sejarah Kebangsaan Tahun Anggaran 2023.

Ucapan Selamat Idul Fitri MAHASI

“Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten menetapkan sejumlah program yang merupakan instrumen kebijakan yang mencakup satu atau lebih kegiatan di antara Program Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan Goes to Campus,” ujar Fathurrahman.

Salah satu kegiatan di antaranya Seminar Pancasila yang sudah dilakukan bersama akademisi Universitas Tirtayasa (Untirta) di ruang Multimedia, Gedung Rektorat Untirta, Kawasan Sindang Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, beberapa waktu lalu.

BACA JUGA  Layanan Kesehatan-Perpustakaan Gratis di Kereta Diluncurkan KAI

Seminar tersebut bertemakan “ Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Landasan yang Kokoh Secara Fiosofis, Yuridis, Sosiologi, Sebagai Kerangka dalam Kehidupan Bernegara.”

“Rencananya, kegiatan tersebut untuk mencapai tujuan setiap program, maka pada setiap program dirumuskan sejumlah kegiatan sebagai pengerahan sejumlah sumber daya sebagai masukan (input) untuk menghasilkan suatu keluaran (output) yang selaras dengan tujuan program. Salah satunya pembentukan karakter pada mahasiswa dan mahasiswi Untirta khususnya,” jelas Fathur.

Fathur menuturkan, Pancasila merupakan sebuah rumusan yang utuh tentang jati diri bangsa. Memegang Pancasila sebagai ideologi, maka Indonesia dipersatukan menjadi sebuah bangsa yang besar.

“Maka kesadaran dengan nilai-nilai demikian itu perlu kita kembangkan sebagai modal dasar dalam meningkatkan semangat nasionalisme dan memperkokoh bangunan karakter masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang maju dan sejahtera,” ujarnya.

BACA JUGA  Jokowi Ajak Seluruh Anak Bangsa Membumikan Pancasila

Menurut Fathur, saat ini rasa nasionalisme masyarakat Indonesia sedang diuji.

“Ketika kita dapat atau menghadapi hinaan dari bangsa lain kita hanya diam saja. Akan tetapi jika rasa nasionalisme kita tinggi maka kita merasa terpanggil membela bangsa dan negara,” katanya.

Badan Kesbangpol Provinsi Banten menggelar Program Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan "Goes to Campus" di Universitas Tirtayasa (Untirta), belum lama ini.
Foto: Dok.Kesbangpol Provinsi Banten

JAWARA

Sementara Rektor Untirta Prof. Fatah menyatakan pihaknya berkomitmen menguatkan pemahaman dasar ideologi Pancasila bagi civitas academica Untirta. Pancasila sebagai dasar negara untuk kehidupan berbangsa dan bernegara terhadap dinamika proses pembangunan serta tantangan di kehidupan yang semakin kompleks dihadapkan dengan ujian turut mensukseskan pemilu di masa mendatang.

“Untirta dengan value Jujur, Adil, Wibawa, Amanah, Religius dan Akuntabel (JAWARA) dengan beririsan kuat dengan nilai-nilai Pancasila, sebagai landasan aktifitas civitas academika Untirta sebagai perguruan tinggi,” tegas Fatah.

Menanggapi program Penguatan Ideologi Pancasila di Kampus, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Banten, Ahmad Jazuli Abdillah menyebut jika ideologi Pancasila di dunia kampus cukup kritis.

BACA JUGA  Bupati Iti Octavia Kukuhkan Pengurus Persatuan Pensiunan Indonesia Kabupaten Lebak

“Saya melihat gerakan ataupun program program sosialisasi penguatan, internalisasi yang ada selama ini terkait dengan Pancasila, NKRI, dan ideologi. Pancasila masih cenderung simbolis,” ujarnya saat diwawancara, Jumat (8/12/2023).

Karena itu, Jazuli berharap program Penguatan Ideoogi Pancasila ke depannya lebih menyentuh pada hal-hal yang subtantif dan hakekat.

“Jadi bukan sekedar mengumpulkan orang, membuat spanduk dan lain-lain, tetapi seharusnya bisa berkolaborasi,” katanya.(Adv)