Hemmen

Bakamla RI Dapat Dana Hibah dari JICA untuk Peningkatan Keamanan Maritim Indonesia

Bakamla RI mendapat dana hibah dari JICA. (Foto: Bakamla(

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) menandatangani dokumen kesepakatan dengan Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) untuk hibah senilai 9.053 juta Yen.

Dana hibah JICA itu untuk Proyek Peningkatan Kemampuan Keselamatan dan Keamanan Maritim. Dalam dokumen tersebut disepakati bersama soal kerangka kerja dan implementasi proyek.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Penandatanganan berlangsung di hadapan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki dan Kepala Bakamla Laksamana Madya Irvansyah.

Kepala Bakamla Laksamana Madya Irvansyah mengatakan, perairan di sekitar Indonesia tidak hanya kaya akan sumber daya perikanan, tapi juga merupakan jalur logistik laut yang sangat penting secara internasional.

“Sekitar 90% minyak mentah yang diimpor ke Jepang melewati jalur perairan Indonesia,” kata Irvansyah.

BACA JUGA  Bakamla Jalin Kerjasama dengan US Coast Guard

Akan tetapi, kata Irvansyah, jalur perairan Indonesia sangatlah rentan terhadap aktivitas penangkapan ikan ilegal, penyelundupan orang dan barang, terorisme, pembajakan, perdagangan manusia, dan juga bencana alam.

Oleh karena itu, patroli di perairan Indonesia sangatlah penting. Walaupun Pemerintah Indonesia telah berupaya dalam memperbaiki sistem serta memperkuat pemantauan, jumlah kapal patroli yang dimiliki Pemerintah Indonesia tidak mencukupi untuk mencakup wilayah perairan Indonesia yang luas.

Untuk alasan itulah, saat ini dibutuhkan penguatan kapasitas Bakamla serta penambahan jumlah kapal patroli dan aset lainnya.

“Hibah kapal patrol ini diharapkan dapat mendukung upaya Bakamla dalam melakukan penyelamatan maritim dan penegakan hukum maritim secara cepat dan tepat,” kata Kepala Bakamla.

BACA JUGA  Kisruh PPDB, Jokowi: Pemda Harus Utamakan Pendidikan Anak-Anak

Selain itu, hibah ini juga diharapkan dapat meningkatkan output dari kerja sama teknis JICA dan Bakamla yang saat ini sedang berlansung, yaitu Proyek Penguatan Kapasitas Bakamla yang telah dimulai pada 20 Februari 2024 yang lalu.

Kedua kerja sama ini diharapkan dapat mendukung upaya Bakamla dalam meningkatkan keamanan maritim di perairan Indonesia.

Terlebih lagi, kerja sama ini juga berkontribusi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pilar No. 9, Industri, inovasi dan infrastruktur; No. 14, Menjaga ekosistem laut, serta No. 16, Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang kuat. (05)

Barron Ichsan Perwakum