Hemmen

Begini Cara DLH Empat Lawang Atasi Persoalan Sampah

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Empat Lawang, Irtansi, SE, MM (kanan) dan Kabid Pengolahan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Sukarno (kiri)/Foto:istimewa

Empat Lawang, SudutPandang.id – Peran serta masyarakat merupakan salah satu faktor penting untuk mengatasi permasalahan sampah. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya dengan tidak membuang sampah sembarangan harus terus suarakan.

Minimnya kesadaran masyarakat ini terlihat dari sampah yang masih dibuang di sembarang tempat. Tumpukan sampah rumah tangga, mulai dari plastik bekas makanan hingga popok bayi masih berserakan mengotori pinggir jalan, sehingga menimbulkan bau tak sedap.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Sampah yang selalu menjadi permasalahan harus diatasi bersama-sama dengan cara sadar diri atau peduli lingkungan dari masyarakat itu sendiri, peran serta masyarakat terhadap sampah sangatlah penting. Jika masyarakat tidak menyadari, dan masih tidak peduli, maka program pemerintah tidak akan mudah tercapai,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Empat Lawang, Irtansi kepada SudutPandang, baru-baru ini.

Menurut Irtansi, penanganan sampah di wilayah Kabupaten Empat Lawang sudah mencapai 50 %, terutama di Kecamatan Tebing dan Kecamatan Pendopo.

“Kami bekerja sama dengan pekerja atau mitra lepas sebanyak 400 orang tenaga sapu jalan yang bertugas bergantian. Namun, tidak cukup hanya dengan pekerja lapangan saja, tanpa adanya partisipasi dan peran serta masyarakat, maka sampah sulit diatasi,” katanya.

Irtansi menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa kontainer dan truck pengangkut untuk memudahkan masyarakat membuang sampah. Sampah yang sudah ditampung kemudian dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan dikelola untuk didaur ulang.

“Ada yang dijadikan pupuk, dan ada juga budidaya ulat magut,” terangnya.

Budidaya Ulat Magut

Terkait budidaya ulat magut yang dibina oleh Kabid Persampahan Sukarno, sudah berjalan dan perlu adanya pengembangan dan kerja sama dari pihak swasta atau masyarakat.

Budidaya Ulat Magut

“Budidaya ulat magut dari limbah sampah sayur-sayuran ini bisa untuk pakan ikan ternak dan pakan burung,”

Pada kesempatan itu, Irtansi kembali mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.

Komunitas Peduli Lingkungan Titanik (Teknologi Terpadu Pengelolaan Sampah Organik) Kabupaten Empat Lawang, Sumsel/Foto:istimewa

“Mari kita jaga kebersihan lingkungan, terlebih di masa pandemi Covid-19, stop buang sampah sembarangan, jika lingkungan bersih Kabupaten Empat Lawang akan indah dan nyaman, dan terhindar dari berbagai penyakit,” ajaknya.(santo)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan