Hemmen

Biar Susunya Berkualitas, Sapi Ini Pakai Headset VR

Ilustrasi sapi dipakaikan headset VR/TheMoscowTimes

Sudut Pandang.id-Biasanya para peternak dalam meningkatkan volume dan kualitas susu sapi memberikan pakan hewannya tersebut dengan rumput-rumput yang berkualitas bagus secara teratur.

Namun sebuah terobosan baru dilakukan para peternak sapi di Moskow. Baru-baru ini ditemukan headset VR (Virtual Reality) yang dikenakan sapi untuk meningkatkan kualitas dan volume susu.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Teknologi virtual reality (VR) biasanya digunakan orang untuk bermain game atau melihat dunia virtual di satu tempat. Numun kini alat tersebut dapat juga digunakan dan diuji pada hewan, khususnya sapi.

Dikutip dari Ubergizmo, Jumat (29/11/2019), Kementerian Pertanian dan Pangan Moskow menguji teknologi VR kepada sapi. Hal tersebut untuk mengetahui apakah headset VR dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan produksi susu pada sapi yang menggunakannya.

BACA JUGA  Menlu Retno: Kecerdasan Buatan Pedang Bermata Dua!

Penggunaan VR menjadikan para peternak di ladang mendapatkan suasana pemandangan lain dari yang lain. Tentu saja headset VR ini sudah dibuat sedemikian rupa atau modifikasi agar sapi-sapi dapat melihat dengan benar.
Sapi-sapi tersebut ditempatkan dalam sebuah program simulasi lapangan di musim panas. Hal tersebut dapat memberikan sapi-sapi pandangan seolah-olah sedang di ladang pada musim panas, padahal hewan itu sedang berada di pertanian.

Percobaan VR kepada sapi sejauh ini telah berhasil menemukan teknologi yang diinginkan. Kecemasan sapi berkurang dan meningkatkan suasana emosional ke seluruh kawanan dan akhirnya menghasilkan susu yang lebih banyak.

Belum dipastiakan seberapa jauh teknologi VR ini mempengaruhi kualitas atau volume susu. Namun sebuah rencana studi yang lebih komprehensif akan dilakukan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

BACA JUGA  Jelang Idul Adha, Wakil Jaksa Agung Serahkan 13 Ekor Sapi di NTT

Percobaan teknologi headset VR ke sapi adalah sebuah eksperimen yang memiliki manfaat besar. Keberhasilannya kemudian melahirkan sebuah pertanyaan, seberapa praktis penggunaannya dan mengapa tidak menempatkan sapi ke lapangan saja, karena lebih praktis dan juga murah.(Gus)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan