Hemmen

KH Said Aqil Siradj Bersama Bupati Nina Agustina Hadiri Haul 194 Kyai Syakir dan Sesepuh Wotgalih

KH. Said Aqil Siradj, didampingi Bupati Indramayu Nina Agustina Da'i Bachtiar menghadiri Haul ke-194 Kyai Syakir dan Sepuh Wotgalih, Sabtu (21/5/2022)/ist

INDRAMAYU, SUDUTPANDANG.ID – Mustasyar Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj bersama Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar, menghadiri Haul ke-194 Kyai Syakir dan Sepuh Wotgalih di Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022).

Dalam kesempatan ini, Mustasyar PBNU KH. Said Aqil Siradj, menyampaikan bahwa manusia dalam bahasa Arab dapat diartikan insan yang memiliki makna harmoni atau intim, akrab dan saling kangen.

Sehingga kata Kang Said, sapaan akrab Said Aqil Siradj, arti insan ini mahkluk yang satu sama lain saling melengkapi, saling membutuhkan, saling mendukung, dan masih terdapat dalam diri bangsa Indonesia, khususnya Wong Indramayu.

“Makna insan ini, alhamdulillah bangsa Indonesia, wabil khusus wong Indramayu masih betul-betul insan, masih solid, masih akur, masih harmonis. Makanya ada halal bihalal dalam rangka melebur, membangun kembali keharmonisan kita, apa yang kita lakukan sebelum masa sekarang ada konflik, ada tegang, ada bertengkar, mari kita lebur di momen Lebaran ini,” katanya.

Menurutnya, pertemuan dalam Haul Kyai Syakir dan Sepuh Wotgalih ini menjadi momen halal bihalal dan perekat tali silaturahmi yang merupakan ciri dari segenap bangsa Indonesia dan Islam Nusantara.

BACA JUGA  Dies Natalis ke-14, Bupati Harapkan Polindra Tingkatkan Daya Saing SDM Indramayu

“Halal bihalal sudah melekat di bangsa Indonesia, itulah yang kita sebut integrasi antara agama dan budaya ciri khas Islam Nusantara, sehingga agamanya dapat yakni saling memaafkan, dan budayanya juga dapat, yaitu seperti ini Haul Kyai Syakir Wotgalih. Maka, halal bihalal bisa menjadi alat mempererat ukhuwah Islamiyah tali persaudaraan kita,” paparnya.

Kang Said mengingatkan momen halal bihalal untuk meningkatkan kelas keimanan, kelas Islam dan bukan hanya meningkatkan ibadah rutin seperti salat dan puasa. Namun juga, akhlakul kharimah bisa ditingkatkan dan tetap melekat dalam diri manusia sebagai hamba yang taqwa kepada Allah SWT.

Menurutnya, ketaqwaan dalam diri manusia harus memiliki 4 sifat wajib yang dimiliki Nabi Muhammad SAW, salah satunya sidiq yang berarti jujur. Sehingga dengan jujur maka akan terus solid dan menjaga kekompakan satu sama lain dalam ikatan persaudaraan.

“Tugas Kyai mengajak masyarakat Indramayu meningkatkan iman yang berkualitas dan argumentatif, iman berdasarkan dalil dan jangan mencaci maki non muslim, karena baginda Nabi Muhammad SAW tidak pernah mencaci maki. Ini hendaknya dipahami oleh masyarakat NU di Indramayu,” tambahnya.

BACA JUGA  Tiga Dari Lima Pemuda Asal Indramayu Raih 3 Besar Pemuda Pelopor Jabar 2022

Kemudian, lanjutnya, memberi perlindungan kepada masyarakat baik muslim maupun non muslim juga bagian daripada jihad, yakni mewujudkan ketenteraman dan keamanan yang dijamin oleh negara kepada warga negaranya.

“Memberikan cukup pangan bagi masyarakat, dan harus cukup sandang serta papan atau tempat tinggal dan layanan kesehatan serta kesejahteraan dalam hal ini menjadi kewenangan pemerintah juga merupakan bagian dari upaya jihad,” sebutnya.

Dirinya berharap Indramayu menjadi Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, yakni masyarakatnya beriman, tenteram nyaman, sehat dan sejahtera. Khususnya untuk keturunan Kyai Syakir mampu melanjutkan misinya Kyai Syakir, seperti dakwah Islam dengan akhlak yang mulia.

“Keturunan harus melanjutkan misinya, bukan hanya memperkenalkan keturunannya, akan tetapi harus tunjukkan kebesaran kita sendiri. Sebaik-baiknya manusia, nasabnya baik, maka dia pun menjadi orang yang berharga, terhormat, berilmu dan beradab,” ujarnya.

Bersyukur

Sementara itu Bupati Indramayu Nina Agustina mengatakan, dirinya bersyukur bisa berada dalam satu momen Haul Kyai Syakir dan Sesepuh Wotgalih yang merupakan tokoh ulama yang banyak dikagumi masyarakat Indramayu.

BACA JUGA  Sungai Cibodas Meluap, Banjir 1 Meter Rendam Puluhan Rumah Warga Ciranjang-Cianjur

“Alhamdulillah, pada hari ini kita bersama-sama mengikuti Haul Kyai Syakir dan Sesepuh Wotgalih yang menjadi salah satu wujud kecintaan, kebanggaan dan penghormatan kita kepada sosok yang kita kagumi,” ucapnya.

Menurut Bupati Nina memperingati tokoh ulama tidak semata-mata acara rutin tahunan, namun terdapat makna yang lebih dalam, yaitu mengingat segalanya tentang perjuangan, kebaikan, perilaku dan ajarannya.

“Itu semua dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari,” katanya.

Bupati juga secara simbolis memberikan santunan kepada 50 anak yatim piatu dan imam masjid serta mushala yang berada di lingkungan Desa Singajaya.(OTONG)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan