Hemmen

Koalisi Pemuda Papua dan KNPI Dukung KPK Usut Tuntas Kasus Dugaan Korupsi Lukas Enembe

Koalisi Pemuda Papua menyatakan sikap mendukung dan mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar mengusut tuntas kasus korupsi yang melibatkan Gubernur Papua, Lukas Enembe, Minggu (25/9) di Jayapura. (Ki-Ka: Paulinus Ohee, Yan Christian Arebo, Michael Sineri, dan Nathan Ansanay).

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Gelombang dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus bermunculan. Kini giliran Koalisi Pemuda Papua dan KNPI mendesak agar KPK mengusut tuntas 10 kasus dugaan korupsi besar di tanah Papua.

Salah satunya terkait dana Rp 561 miliar yang disetor tunai oleh Gubernur Papua Lukas Enembe yang mengalir ke kasino judi di Singapura.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Adapun Koalisi Pemuda Papua dihadiri berbagai organisasi kepemudaan di Papua, Minggu (25/9), seperti Ketua Umum Pemuda Adat Papua, Yan Christian Arebo, Ketua Cendekiawan Muda Papua, Paulinus Ohee, Sekretaris KNPI Kabupaten Keerom, Michel Sineri, Ketua Dewan Nasional Adat Papua, Nathan Ansanay.

Michel Sineri menegaskan bahwa pemuda Papua mendukung agenda negara dalam pemberantasan korupsi. Di samping itu, pemuda Papua mengecam tindakan oknum-oknum yang mengatasnamakan KNPI dalam aksi save Lukas Enembe.

BACA JUGA  Usai Nyebrang ke Partai Lain, Denny Cagur Ditolak Masuk Kembali PAN

“Tidak semua pemuda Papua mendukung Enembe. Justru sebaliknya, kami mendukung langkah KPK dalam pemberantasan korupsi di tanah KPK,” tegasnya dalam keterangan tertulisnya yang diterima sudutpandang.id Senin (26/9)

Sineri meminta kuasa hukum Lukas Enembe fokus pada substansi hukum dan tidak menggiring opini ke dalam ranah politik.

“Kami mengecam oknum-oknum yang mengatasnamakan rakyat Papua yang mengahalangi agenda pemberantasan korupsi di tanah Papua,” sambungnya.

Sineri juga mendorong pemerintah agar melakukan audit oleh PPATK terhadap pengelolaan dana pemerintah Papua dan PON 2020 secara akuntabel dan transparan. Dia berharap agar hasil audit tersebut disampaikan kepada publik.

Sementara Ketua Umum DPN Pemuda Adat Papua, Yan Christian Arebo medesak KPK gentar melakukan proses hukum kepada Enembe. KPK dan kepolisian harus tegak lurus dan tidak boleh diintervensi oleh pihak manapun.

BACA JUGA  Catatan Hukum OC Kaligis: Pembunuhan Karakter Lukas Enembe

“Siapapun tidak bisa mengintervensi proses hukum. Apalagi Lukas Enembe telah ditetapkan tersangka. Sebab itu KPK tidak boleh pandang bulu, baik itu bupati, walikota, bahkan gubernur dan siapapun tetap harus mengikuti proses hukum,” terang Yan.

Dia menghimbau agar pemuda dan masyarakat Papua tidak terprovokasi oleh pihak tertentu yang akan memperkeruh situasi keamanan di Papua.

“Kepada seluruh masyarakat dan pemuda Papua tidak terhasut ajakan demo yang menentang pemerintah,” Kata Yan.

Sementara itu Paulinus Ohee menilai kasus korupsi yang menjerat Enembe adalah refleksi dari ketidakmajuan Provinsi Papua. Sehingga masyarakat Papua menduga bahwa pemerintah pusat tidak berbuat apa-apa untuk kemajuan Papua.

“Diduga dana itu mengalir ke kelompok bersenjata yang kerap mengganggu kamtibmas di tanah Papua,” tudingnya.

BACA JUGA  Ridwan Kamil Harus Siap Jika Tidak Jadi Cawapres

Paulinus meminta Kapolda dan Pangdam Cenderawasih menindak tegas kelompok yang menganggu kamtibmas dan keamanan di Papua. “Pihak aparat keamanan (Polda dan Pangdam) harus berani mengambil langkah tegas guna menjaga kondusivitas kamtibmas di Papua,” pungkasnya.

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan