Jakarta, Sudut Pandang.id-Guna mendukung kelancaran operasional penerbangan yang mengedepankan keselamatan, keamanan, kenyamanan, Direktorat Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Implementasi Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B) yang berlangsung di Swiss Belhotel Makassar, Rabu (27/11/2019) lalu.
“Tujuan diselenggarakan FGD adalah menyiapkan personel yang berkompeten dalam mengoperasikan dan merawat peralatan navigasi penerbangan,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara yang diwakili oleh Direktur Navigasi Penerbangan, Asri Santosa dalam keterangan pers nya di Jakarta.
Saat membuka acara FGD, ia menyampaikan bahwa pihaknya saat ini fokus dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi di bidangnya sebagai bentuk dukungan arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk pembangunan SDM yang berkualitas sebagai kunci Indonesia maju dan unggul.
“Ditjen Hubud saat ini dengan peningkatan dan penyiapan SDM penerbangan sejak dini melalui bidang pendidikan khususnya di wilayah Timur Indonesia, seperti bagian Air Traffic Controllers (ATC), teknisi penerbangan, inspektur penerbangan dan lainnya,” ujar Asri.
Menurut Asri, teknologi penerbangan telah berkembang sangat pesat, salah satunya dibidang aeronautical surveillance yaitu teknologi Automatic Dependent Surveillance – Broadcast (ADS-B) yang saat ini sudah di implementasikan di ruang udara Indonesia.
“Indonesia telah membangun infrastruktur untuk meningkatkan keselamatan penerbangan yang salah satunya adalah pengoperasian peralatan ADS-B di 30 lokasi dan pada tahun 2020 akan bertambah lagi sebanyak 18 lokasi,” jelasnya.
“FGD ini sangat bermanfaat bagi personel penerbangan untuk berbagi pengalaman terkait dengan implementasi ADS-B yang saat ini telah diterapkan di Indonesia. Untuk itu kiranya semua peserta perwakilan dari regulator dan operator termasuk dunia pendidikan dapat mendukung dan menyiapkan infrastrukturnya sebagai bahan ajar praktek,” harap Asri.
Manfaat Bagi Penerbangan Sipil
Untuk diketahui, papar Asri, peralatan ADS-B secara nyata telah memberikan manfaat bagi penerbangan sipil di Indonesia. Di antaranya untuk meningkatkan keselamatan penerbangan, meningkatkan kapasitas ruang udara, meningkatkan efisiensi penerbangan pesawat, meningkatkan akurasi pendeteksian posisi pesawat terbang, menurunkan biaya infrastruktur dan perawatan peralatan surveillance penerbangan dan mem-backup peralatan radar saat dilakukan perawatan rutin.
“Sejak tanggal 20 Juli 2017, Indonesia telah mengimplementasikan ADS-B untuk memberikan pelayanan ATS Separation setara dengan pelayanan radar pada ketinggian FL245-FL600. Implementasi ADS-B untuk ATS Separation akan terus diperluas dan ditingkatkan. Direncanakan mulai tahun 2020, ADS-B akan digunakan untuk ATS Separation pada beberapa ruang udara kelas A, B, C, D,E, dan G mulai surface sampai dengan ketinggian FL600,” terang Asri.
Ia juga mengatakan, peralatan ADS-B yang dioperasikan oleh Perum LPPNPI telah memiliki kemampuan memproses sinyal ADS-B dari pesawat dengan standar terbaru DO260B.
“Dengan adanya implementasi ADS-B, Indonesia dapat turut berperan meningkatkan keselamatan penerbangan sipil pada skala regional maupun internasional melalui program ADS-B Data Sharing yang direkomendasikan oleh ICAO,” pungkasnya.bmg