Hemmen

Pastikan Kondisi Warga Terdampak Banjir, Pj Bupati Pasuruan Kunjungi Desa Kedungringin

Banjir di Desa Kedungringin, Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan
Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto bersama unsur Forkopimda memantau Desa Kedungringin, Kecamatan Beji yang terdampak banjir, Kamis (8/2/2024) Foto:Dok. Diskominfo Kab.Pasuruan)

PASURUAN|SUDUTPANDANG.ID – Untuk memastikan kondisi warga terdampak banjir, Kamis (8/2/2024), Pj Bupati Pasuruan, Andriyanto mengunjungi Dusun Kedungringin Tengah, Desa Kedungringin, Kecamatan Beji.

Turut mendampingi Andriyanto, Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Pasuruan, Sugeng Hariyadi bersama Wakapolres Pasuruan, Danramil Beji dan jajaran Forkopimcam.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Hadir juga Kepala Desa Kedungringin, Rizki Wahyuni untuk memantau langsung kondisi desa yang terdampak banjir.

Andriyanto bersama rombongan berjalan kaki menembus genangan air. Ia ingin melihat secara langsung bagaimana kondisi warga terdampak banjir yang hingga kini masih bertahan di rumahnya.

Sembari berkeliling ke beberapa lokasi terdampak, Andriyanto membagikan paket sembako untuk warga di sana.

Bantuan tersebut bersifat kedaruratan seperti nasi bungkus, selimut, makanan kaleng, kids ware, hingga obat-obatan dan bantuan lainnya.

BACA JUGA  Catat! Daftar 29 Ruas Jalan dan 9 RT Terendam Banjir

“Termasuk ketika ada banyak rumah warga yang rusak karena diterjang angin puting beliung atau terkena longsoran, maka akan kami bantu secara bertahap,” katanya.

Ia menjelaskan, banjir tahunan di wilayah barat, khususnya Kedungringin dan Kedungboto disebabkan meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Wrati yang tak mampu menampung limpahan air dari wilayah atas.

“Kalau dari hulu hujannya sangat deras dan air laut sedang pasang, maka akhirnya Sungai Wrati tidak bisa menampungnya hingga meluap dan masuk ke pemukiman warga,” jelasnya.

Andriyanto mengatakan, Pemkab Pasuruan terus berupaya dengan melakukan normalisasi Sungai Wrati dan membersihkan eceng gondok yang disinyalir menjadi salah satu penyebab banjir.

“Normalisasi terus dilakukan dan kami juga mengajak warga untuk bisa bergotong royong membersihkan eceng gondok yang juga berpotensi menjadi salah satu penyebab banjir di Gempol,” tegasnya.

BACA JUGA  Banjir Terjang Landak-Kalbar, BPBD: 1.241 Warga Terdampak

Sementara itu, Kepala Desa Kedungringin, Rizki Wahyuni menuturkan setiap musim penghujan desanya selalu menjadi langganan banjir. Hal itu disebabkan meluapnya Sungai Wrati karena tidak bisa menahan derasnya debit air.

Rizky berharap kepada pemerintah daerah maupun provinsi untuk segera menormalisasi sungai tersebut.

“Perlu dinormalisasi karena sungai semakin dangkal, apalagi banyak sekali eceng gondok sehingga menghambat aliran sungai,” katanya.

Berdasarkan catatan BPBD Kabupaten Pasuruan, setidaknya masih ada 2.240 rumah warga rerdampak banjir. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.960 rumah merupakan warga Desa Kedungringin. Sisanya rumah warga di Desa Kedungboto, Gempol dan Kejapanan. Ketinggian air bisa mencapai 70-80 sentimeter. Dilaporkan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut.(acz/01)

Barron Ichsan Perwakum