Hemmen

Pengamat: Kejagung Jadi Tumpuan Harapan di Tengah Problem Integritas Penegak Hukum

Pengamat Hukum Masriadi Pasaribu. (Foto: Dok Pribadi)

JAKARTA, SUDUTPANDANC.ID – Pemberantasan korupsi oleh Kejaksaan Agung bikin ketar-ketir koruptor. Serangan balik dilancarkan dengan banyak cara.

Meski serangan koruptor datang bertubi-tubi, pengamat hukum Masriadi Pasaribu meminta Jaksa Agung ST Burhanuddin tetap konsisten menjaga marwah lembaga kejaksaan, khususnya di tahun politik jelang pelaksanaan pemilu 2024.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Ia berharap Jaksa Agung tetap profesional dan imparsial serta tidak terpengaruh isu miring yang menyerang martabat dirinya.

“Rakyat percaya Jaksa Agung. Kita support beliau karena kita tidak ingin Kejagung ternoda oleh intrik politik atau pun serangan koruptor,” katanya, Selasa (14/23).

Masriadi menyatakan, saat ini masyarakat menaruh kepercayaan tinggi pada Kejagung terutama di tengah masalah integritas yang menimpa lembaga penegak hukum lain.

BACA JUGA  Pengurus Parpol Dilarang Jadi Jaksa Agung, Mahfud MD: Setuju!

Merujuk hasil survei terbaru Indikator, ia menyebut tingkat kepercayaan terhadap Korps Adhyaksa mencapai 75,1 persen, paling tinggi dibanding lembaga seperti Polri dan KPK.

“Itu tidak lepas dari kepemimpinan Pak Burhanuddin. Dan saya kira sakarang ini masa keemasan Kejagung,” ungkapnya.

Menurut Masriadi, sejak Kejaksaan Agung dipimpin ST Burhanuddin, banyak kebijakan yang menghadirkan rasa keadilan masyarakat. Salah satunya, penerapan restorative justice dalam sistem peradilan melalui Peraturan Jaksa Agung No 15 Tahun 2020.

“Prestasi Jaksa Agung juga terlihat dari keberaniannya mengungkap korupsi besar seperti kasus Jiwasraya, Asabri, dan yang terbaru kasus proyek BTS 4G dengan kerugian mencapai triliunan rupiah,” tambahnya.

Tidak hanya itu, faktor kepemimpinan Burhanuddin yang berhasil membumikan visi serta menyatukan semangat kerja kejaksaan di daerah juga jadi faktor penting lainnya.

BACA JUGA  Gunung Merapi "Batuk" Lagi

Berbagai intruksi yang diberikan, ujarnya, termasuk dalam hal ini penetapan target minimal dua kasus korupsi yang harus dituntaskan dalam setahun, membuat kinerja kejaksaan daerah disegani.

“Sekarang banyak yang takut dengan kejaksaan daerah. Marwahnya sudah kembali sebagai penegak hukum yang berwibawa, disegani, ditakuti, juga dipercaya masyarakat,” tandasnya.

Masriadi mengatakan, tidak mudah membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga kejaksaan. Pasalnya, lembaga ini rawan potensi penyimpangan sebagaimana dilakukan beberapa oknum jaksa selama ini.

Namun, sambungnya, berkat ketegasan dan keseriusan Jaksa Agung dalam melakukan pembenahan internal, kini masyarakat semakin percaya kejaksaan.

“Kepercayaan itu yang harus dijaga, harus hati-hati karena koruptor juga punya agenda di tahun politik dengan memanfaatkan situasi,” tutupnya. (05)

Barron Ichsan Perwakum