Catatan hukum Prof. O.C. Kaligis.
1. Ketika Febri Diansyah sebagai jubir KPK pada waktu itu, berbicara mengenai pembelaan penasehat hukum terhadap koruptor, mati-matian dia bersumpah tidak akan membela para koruptor, sebagai tanda kesetiaannya memberantas korupsi.
2. Ternyata Febri mengkhianati janji sucinya.
3. Bahkan mungkin setelah SYL, dia mencari nafkah dengan tidak henti-hentinya membela kasus-kasus korupsi, terlebih yang asal penyidikannya dari KPK.
4. Mungkin saja itu terjadi, karena Febri Diansyah masih punya “hubungan gelap” dengan para penyidik dan penuntut umum di KPK, sehingga bila Febri muncul sebagai Penasehat Hukum para koruptor, tuntutan JPU KPK terhadap klien Febri dapat dikorting atau diperingan.
5. Febri Diansyah tidak peduli.
6. Pokoknya dengan mengkhianati janji sucinya untuk tidak membela koruptor, dengan melakukan pembelaannya terhadap kasus-kasus korupsi, koceknya bisa menjadi lebih berat, karena tidak mungkin Febri membela secara pro deo.
7. Sebagai advokat, tentu ada dasar hukum untuk tetap membela kasus korupsi, cuma bedanya Febri pernah mati-matian menyerang para penasehat hukum pembela perkara korupsi, ketika Febri masih jubir KPK.
8. Yang menjadi pokok tulisan saya ini, adalah untuk memberitahukan kepada publik, betapa munafiknya seorang Febri Diansyah.
9. Sama halnya dengan Abraham Samad yang perkara pidananya telah P.21 , diselamatkan oleh jalur deponeering.
10. Saya sempat melihat di layar kaca, bagaimana Abraham Samad untuk foto Firli Bahuri duduk bersama SYL, lalu dengan lantang Abraham Samad membuat deklarasi, bahwa Firli Bahuri harus di-mejahijaukan.
11. Bagaimana kalau deponeering Abraham Samad dibatalkan lalu Abraham Samad di-mejahijaukan? Biar publik mengenal siapa Abraham Samad sebenarnya?.
12. Abraham Samad lupa, betapa dia menyalahgunakan kekuasaannya ketika jadi salah seorang pimpinan KPK.
13. Sebagai pimpinan KPK, Abraham Samad melobi partai untuk dicalonkan jadi Wakil Presiden.
14. Karena merasa manuver ke calon Wakil Presiden dihalang-halangi oleh Jenderal Polisi Budi Gunawan, Abraham Samad tanpa bukti, menjadikan Budi Gunawan jadi tersangka.
15. Beruntung dewi keadilan masih memihak ke Budi Gunawan, sehingga tim penasehat hukum Budi Gunawan, berhasil memenangkan gugatan Pra-Peradilan.
16. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan melalui hakim tunggal Sarpin, memutuskan: Penetapan Tersangka Budi Gunawan oleh KPK, tidak sah.
17. Ketika Saut Situmorang salah seorang pimpinan KPK periode 2015-2019, sebagai salah seorang yang pernah memasang poster melawan KPK di gedung Merah Putih. Sekarang juga mengkritik pimpinan Firli Bahuri. Mungkin Saut Situmorang, sengaja tidak mengingat temuan hak angket KPK di tahun 2018, dengan temuan betapa kacaunya KPK di dalam penegakkan hukum di saat itu.
18. Sekurang-kurangnya 5 petinggi KPK yang kasus pidananya dinyatakan lengkap.
19. Mereka masing-masing Bibit Samad Rianto, Chandra Hamzah, Bambang Widjojanto, Abraham Samad, dan perkara pembunuhan Novel Baswedan.
20. Ketika kami mendampingi Nazaruddin di depan pemeriksaan kode etik KPK pimpinan Abdullah Hehamahua, terkuak fakta hukum berapa kali Nazaruddin melalui pintu belakang, berkunjung ke kamar kerja Chandra Hamzah.
21. Fakta pertemuan ini, sangat dijauhkan dari berita media, bahkan pertemuan itu dianggap biasa oleh pimpinan Abdullah Hehamahua. Beda dengan pertemuan Firli Bahuri – SYL.
22. Bisa saja di saat latihan bulu tangkis seorang menteri bernama SYL nyelonong hendak bertemu Firli.
23. Masa serta merta Firli menolak kehadiran Menteri SYL di depan orang banyak, apalagi tak seorangpun yang hadir, mendengar adanya percakapan pemerasan.
24. Namun demikian pertemuan itu jadi trend untuk mengkriminalisasi Firli Bahuri, terlebih yang saya saksikan sendiri, deklarasi Abraham Samad yang meminta agar Firli Bahuri segera di-mejahijaukan, diberhentikan sebagai pimpinan KPK.
25. Sebagai salah seorang advokat, Abraham Samad lupa azas Praduga tak Bersalah sebagai dasar KUHAP.
26. Abraham Samad juga sengaja lupa, ketika jadi pimpinan KPK, Abraham Samad kasak kusuk ke pimpinan partai untuk memperjuangkan dirinya sebagai calon Wakil Presiden.
Minggu, 15 Oktober 2023
Prof. O.C Kaligis
