Hemmen
Bali  

Warga Keluhkan Cafe Black Mamba Sanur yang Diduga Dibekingi ‘Orang Kuat’

Ilustrasi
Ilustrasi (dok.Shutterstock)

DENPASAR|SUDUTPANDANG.ID –Keberadaan Cafe Black Mamba di Sanur Denpasar, Bali, dikeluhkan warga lantaran dinilai tidak memperhatikan lingkungan sekitar. Suara musik yang keras mulai pukul 23.00 WITA hingga pagi hari sangat menggangu jam istirahat warga.Warga Keluhkan Cafe Black Mamba Sanur yang Diduga Dibekingi ‘Orang Kuat’

“Kami di sini sudah sangat resah dengan beroperasinya Cafe Black Mamba hingga pagi hari,” ungkap M, salah satu warga yang minta dirahasiakan namanya, Minggu (24/7).

Menurutnya, dengan musik yang keras serta ramainya pengunjung membuat masyarakat sekitarnya merasa sangat terganggu.

“Kami sudah sepakat atas nama warga untuk melakukan aksi apabila pihak kepolisian ataupun Pemerintah Kota Denpasar tidak memberikan perhatian akan kafe ini, sebab kami sebagai warga hingga 1 kilometer dari lokasi sangat merasa terganggu dengan dentuman musiknya yang menggema hingga radius 1 kilometer membuat istirahat kami menjadi terganggu,” ungkapnya.

Ia menduga banyak ‘orang kuat” yang diduga membekingi keberadaan kafe tersebut hingga bebas beroperasi meski dikeluhkan masyarakat sekitar.

Keluhan serupa juga disampaikan dalam ulasan google “Black Mamba Eatery Cafe & Entertainment”. Salah satunya diungkapkan oleh Alyssa Sanders.

“This is the most disrespectful venue in Bali. Using a subwoofer from 10 pm-5am, 6 days a week is beyond disrespectful anywhere in the world. It appears that this venue has no respect for Sanur and the many hundreds of people living nearby negatively affected by the noise and lock of sleep.

“Ini adalah tempat paling tidak sopan di Bali. Menggunakan subwoofer dari pukul 10 malam hingga 5 pagi, 6 hari seminggu sangat tidak sopan di mana pun di dunia. Tampaknya tempat ini tidak menghormati Sanur dan ratusan orang yang tinggal di dekatnya terkena dampak negatif dari kebisingan dan kurang tidur.”

Menurut pengakuan warga, keluhan tersebut sudah dilaporkan ke Kelian adat tapi hingga berita ini ditayangkan tidak ada tindak lanjutnya. Ia menyebut wilayah Sanur adalah kawasan wisata peristirahatan karena di daerah tersebut banyak berdiri vila.

Warga menginginkan adanya perhatian dari pengelola kafe tersebut untuk memasang peredam suara, agar tidak sampai mengganggu istirahat.

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Made Teja menyatakan akan mengecek kafe tersebut.

“ya nanti saya cek ke lokasi,” kata Kompol Made Teja saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak Black Mamba belum dapat dikonfirmasi.(one)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan