Kunjungi PWI Pusat, Nazar Ungkap soal Pilgub Aceh

Kunjungi PWI Pusat, Nazar Ungkap soal Pilgub Aceh
Wagub Aceh periode 2007 - 2012, Muhammad Nazar (kiri) berdiskusi dengan Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun (kanan) di kantor PWI Pusat Jakarta, Senin (2/9/2024).(Foto:IST)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Wagub Aceh periode 2007 – 2012, Muhammad Nazar, mengungkapkan soal pemilihan calon gubernur (Pilgub) dalam gelaran Pilkada Serentak 2024 saat mengunjungi kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.

Dalam kunjungannya ke PWI Pusat, Muhammad Nazar bersuara bahwa Pilgub Aceh tidak boleh hanya cukup dengan dua pilihan.

Kemenkumham Bali

“Aspirasi politik rakyat Aceh dalam pemilihan pemilu tidak boleh disandera dengan dua pilihan (cagub) saja,” ujarnya di kantor PWI Pusat, Gedung Dewan Pers, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (2/9/2024).

“Kecuali kedua-duanya adalah yang terbaik yang telah diketahui oleh umum. Tetapi ini kan masih kontroversi,” sambung Muhammad Nazar.

Menurut Nazar, masyarakat Serambi Mekkah harus diberikan kebebasan dan pilihan dalam memilih calon pemimpin.

Ia pun menyerukan kepada seluruh pendukung dalam tim apapun agar tetap konsisten dan terus mensosialisasikan bahwa dirinya tetap akan maju walaupun hingga pendaftaran ditutup.

BACA JUGA  PWI Sumbar Sementara Dipimpin Pelaksana Tugas

“Meski seluruh kekuatan parpol telah diborong, telah digotong oleh yang lain, biarkan saja…!,” kata Nazar.

Nazar menyatakan bahwa bersama sejumlah penasihat hukum dan tokoh masyarakat,  berencana mengajukan gugatan agar pendaftaran calon gubernur (cagub) Aceh kembali dibuka, terutama untuk jalur independen.

Ia berpandangan bahwa hal ini masih memungkinkan karena saat pendaftaran awal di bulan Mei, ada masalah pada penyelenggara Pilkada, yakni Panwaslih, yang belum siap, sehingga proses tersebut tidak sah secara hukum.

Nazar menegaskan, pentingnya dirinya maju dalam Pilkada Aceh agar tidak terjebak di bawah kekuasaan yang dikendalikan seperti boneka di masa depan.

“Kita harus memiliki gagasan dan kepentingan yang berfokus pada Aceh, dengan paradigma keacehan dan keislaman,” katanya.

BACA JUGA  Gelar Pahlawan Nasional Dianugerahkan Presiden Kepada 5 Tokoh

Ia juga menyampaikan bahwa ia telah bertemu dengan kandidat lain, Muzakir Manaf (Mualem), untuk menyampaikan maksudnya tersebut. Dalam pertemuan itu, Nazar menyatakan dirinya tidak memberikan dukungan kepada siapa pun.

Nazar meminta dukungan dari masyarakat Aceh untuk mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar ia tetap bisa maju.

“Perjuangan ini belum berakhir sampai rakyat Aceh menang dan Aceh dapat dibangun menjadi daerah yang maju dan beradab,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun berharap pesta demokrasi di Aceh berjalan dengan baik dan lancar.

Hendry menegaskan, secara organisasi PWI tidak berkepentingan dengan Pilkada yang sedang prosesnya sedang berlangsung.

“Kita berkepentingan agar pelaksanan Pilkada dapat berjalan secara damai, tidak ada konflik horizontal antara rakyat yang tidak terwakili diantara dua calon yang ada di Aceh,” katanya.

BACA JUGA  Kemendagri Beri Penghargaan Pemda atas Realisasi APBD Tertinggi TA 2021

Hendry menambahkan, tidak ada masalah personal dengan Pilkada, apa yang terbaik bagi rakyat Aceh itulah yang kita dukung,” pungkasnya.(01)