Langka! Warga Korsel Membelot ke Korut

Teks Foto: Perbatasan Korsel dan Korut dijaga ketat dan dipenuhi ranjau darat. (ist/bbc)

KOREA SELATAN, SUDUTPANDANG.ID – Seorang Warga korea Selatan (Korsel)  dilaporkan membelot dan kabur ke Korea Utara (Korut).  Hal tersebut sangat jarang terjadi. Mayoritas penduduk Korut yang lari ke Korsel karena tak tahan dengan situasi di negaranya.

Dilansir bbc.com, pihak militer Korsel seorang warga negaranya disebut melintasi perbatasan yang dijaga ketat dalam sebuah aksi sebuah pembelotan.
Orang tersebut dapat menghindari deteksi selama beberapa jam meskipun ada operasi pencarian oleh pasukan Korea Selatan.

Kemenkumham Bali

Kepala militer di Seoul mengatakan, mereka tidak tahu apakah orang itu masih hidup, tetapi telah mengirim pesan ke Korea Utara dan meminta mereka untuk dilindungi. Hal ini mengingat Korut telah menerapkan kebijakan tembak di tempat selama pandemi.

BACA JUGA  DK PBB Masih Bahas Peluncuran Rudal Korut

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) mengatakan,  orang tersebut terdeteksi di Zona Demiliterisasi (DMZ), yang memisahkan kedua Korea, di sebuah titik di pantai timur sekitar pukul 21:20 waktu setempat (12:20 GMT) pada hari Sabtu (1/1).

Pejabat pertahanan di Seoul telah berjanji untuk merombak sistem pertahanan perbatasan setelah pelanggaran serupa di masa lalu.

Pada September 2020, pasukan Korea Utara menembak dan membakar seorang pejabat perikanan Korea Selatan yang hilang di laut. Pyongyang menyalahkan aturan anti-virus dan meminta maaf.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, sebelumnya telah mengumumkan keadaan darurat nasional dan menutup sebuah kota setelah seorang pembelot Korea Utara yang menurut Kim memiliki gejala Covid menyeberang ke Utara dari Selatan.

BACA JUGA  Berlatih Dua Kali Sehari dan Bedah Kekuatan Lawan, Melalui Rekaman Pertandingan

Daerah perbatasan antara Korea Utara dan Selatan adalah salah satu daerah di dunia yang memiliki penjagaan suoer ketat. Wilayah tersebut dipenuhi dengan ranjau darat, dikelilingi oleh pagar kawat listrik dan berduri serta kamera pengintai. Belum lagi penjagaan selama 24 jam yang dilakukan tentara dari kedua belah pihak.  (red)

Tinggalkan Balasan