Indonesia di Antara IFC dan ReCAAP

Siswanto Rusdi, Direktur The National Maritime Institute (Namarin)/foto: istimewa

Oleh: Siswanto Rusdi*

Information Fusion Center (IFC) berulang tahun kesebelas beberapa waktu lalu. Besar kemungkinan, sebagian besar di antara kita tidak tahu barang apa ini. Hanya segelintir yang tahu IFC dan berbagai aspek yang terkait dengannya. Biasanya mereka adalah peminat isu-isu keamanan maritim atau maritime security.

Mereka yang tidak kenal IFC itu hal wajar. Soalnya, lembaga yang satu ini secara fisik berada di luar wilayah Indonesia. Dari sisi nonfisik bahkan lebih berjarak lagi. Tetapi, walaupun jauh di mata, IFC sebetulnya dekat di hati.

IFC merupakan sebuah lembaga dalam tubuh Angkatan Laut Singapura atau Republic of Singapore Navy (RSN). Didirikan pada 27 April 2009, unit ini bertugas menghimpun, mengolah dan mendiseminasi informasi terkait situasi keamanan maritim di Asia Tenggara.

BACA JUGA  Komitmen Pelindo Terminal Petikemas dalam 15 Program TJSL

Informasi dimaksud didapat dari Angkatan Laut yang menjadi mitra lembaga tersebut yang sebagian besar berasal dari kawasan serantau. Ada juga Angkatan Laut dari luar ASEAN seperti China, AS, dan India. Saat ini ada 20 negara yang bergabung dengan IFC. Jerman berkabung awal Januari 2020 lalu dengan lembaga ini.

Karena berkecimpung dalam ranah keamanan maritim khususnya keamanan maritim nontradisional, informasi yang dihimpun, diolah dan didiseminasi IFC difokuskan pada kejadian pencurian di atas kapal, perompakan atau gangguan lainnya yang menimpa kapal-kapal yang tengah bernavigasi di perairan penting kawasan seperti Selat Malaka dan Selat Singapura.

Selain melalui milis, IFC juga rutin menggelar “Shared Awareness Meeting”, sebuah forum yang dibuat bersama dengan komunitas pelayaran serantau untuk mendiskusikan berbagai masalah atau kejadian besar dalam bidang keamanan maritim dan dicarikan solusinya.

BACA JUGA  Forwami Sukses Gelar Raker dan Dialog

Saya selalu dikirimi update situasi keamanan di Selat Malaka dan Selat Singapura melalui surat elektronik oleh IFC. Saya juga beberapa kali diundang ke forum itu. Informasi dan berbagai turunannya memang betul-betul menjadi denyut nadi lembaga tersebut, sesuai dengan namanya.

Tinggalkan Balasan