Hemmen

Festival Kopi Robusta Digelar Lagi di Sumba-NTT

Petani menunjukkan kopi kepada pengunjung pada Festival Coffee Rajadesa Art and Culture di Bumi Perkemahan Rangga Mandala Gunung Gede, Desa Purwaraja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (17/9/2022). FOTO: dok.Ant

KUPANG, NTT, SUDUTPANDANG.ID – Forum Inklusif Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Yayasan Willy Wagner Sumba memromosikan kopi robusta Sumba sebagai salah satu produk unggulan setempat dalam Festival Kopi Sumba Inklusif yang digelar untuk kedua kalinya.

Ketua Panitia Festival Kopi Inklusif Kabupaten Sumba Barat Daya, Anggraini Lele Biri dalam taklimat media yang diterima di Kupang, Jumat (9/12/2022) mengatakan festival kopi yang digelar untuk kedua kalinya itu dalam rangka memromosikan kopi robusta Sumba.

“Kopi robusta Sumba adalah salah satu produk unggulan di Sumba, sehingga kegiatan ini bertujuan untuk memromosikan agar semakin dikenal,” katanya.

Di samping itu, kegiatan festival itu juga dilaksanakan untuk mendorong petani dan pelaku usaha kopi untuk terus berinovasi dalam pengembangan, peremajaan dan peningkatan produktivitas.

BACA JUGA  Kejagung Tahan Politisi Thomas Ismail Terkait Pemalsuan Izin Tambang

Ia menjelaskan festival kopi ini pernah digelar pertama kali pada tahun 2021.

Untuk kegiatan festival kopi pada tahun 2022 ini mereka juga melaksanakannya lagi yang berdekatan dengan peringatan Hari Penyandang Disabilitas.

Hal ini sesuai dengan tema inklusif serta mereka ingin mendorong perencanaan pembangunan yang inklusif di Kabupaten Sumba Barat Daya dengan menitik beratkan pada pelibatan kelompok rentan termasuk kaum disabilitas.

Kegiatan festival kopi dengan tema “Kopi Robusta Inklusif, Komitmen, Peduli integritas dan Berkembang Bersama Rakyat, Seruput Kopinya” itu bertujuan juga mampu mendorong masyarakat gemar minum kopi Sumba, baik bagi masyarakat lokal, maupun tamu ataupun wisatawan yang datang berkunjung ke Sumba.

“Dengan begitu akan meningkatkan konsumsi kopi Sumba yang berimbas pada gairah dan peningkatan produksi oleh petani kopi,” katanya.

BACA JUGA  Jangan Hanyut Dalam Euforia, Masih Ada Leg Kedua

Pelaksanaan Festival Kopi Robusa itu sendiri digelar mulai Jumat (9/12) siang sampai dengan sore yang berlokasi di pelataran Rumah Mada Center, jalan Lukas Dairo Bili, Desa Weelonda.

Ia menjelaskan bahwa kopi Sumba pada 2017 pernah dipromotori oleh “Aroma Kopi Sumba” melalui pendampingan teknologi tepat guna LIPI mengikuti lomba uji citarasa kopi “spesiality” dengan nilai 86,76 dan berhasil menjadi juara I.

Kemudian pada tahun 2020, Kelompok Wanita Tani Desa Laga Lete juga mendapatkan nilai 82,69 dengan catatan sempurna.

Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya sendiri telah memberikan dukungan. Hal tersebut terbukti dengan peningkatan produksi dan kualitas pengolahan Kopi Robusta Sumba oleh petani kopi dan pelaku usaha kopi.

BACA JUGA  Polresta Denpasar Gelar Apel Kesiapan Antisipasi Gangguan Kamtibmas

Dukungan itu dibuktikan melalui program kegiatan kajian pemetaan Kopi oleh Bapelitbangda Kabupaten Sumba Barat Daya dengan LIPI pada tahun 2020.

Kerja sama itu terbukti dengan penanaman 20 hektare Kopi Robusta di beberapa desa potensi kopi oleh dina Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Sumba Barat Daya, kata Anggraini Lele Biri. (02/Ant)

 

 

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan