Hemmen

Indonesia Serukan Pengurangan Emisi GRK Lebih Ambisius di COP-27

Tangkapan layar Menteri LHK Siti Nurbaya dalam acara di Paviliun Indonesia COP-27 di Mesir pada Ahad (6/11/2022). FOTO:dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Indonesia di dalam Konferensi COP-27 menyerukan negara pihak dapat meningkatkan target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dalam dokumen Nationally Determined Contributions (NDC) yang lebih ambisius dan siap berbagi pengalaman dengan pihak lain untuk mendukung aksi tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dalam taklimat media di Jakarta, Senin (7/11/2022) menjelaskan bahwa laporan terbaru Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC) menunjukkan target pengurangan emisi GRK yang dicanangkan masing-masing negara pihak dalam dokumen NDC perlu ditingkatkan.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Adanya laporan tersebut dan adanya iptek terbaru harus menjadi referensi bagi negara-negara pihak untuk memperkuat ambisi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan sarana implementasinya,” katanya saat menyampaikan pidato kunci pada sesi panel di Paviliun Indonesia COP-27 di Sharm el-Sheik, Mesir pada Ahad (6/11) waktu setempat.

BACA JUGA  Wabup Buka Sekolah Jurnalistik PWI Kabupaten Asahan

NDC yang lebih ambisius juga menjadi kesepakatan dari Konferensi Iklim PBB COP-26 yang berlangsung di Glasgow, Inggris, tahun lalu.

Namun, hingga saat ini baru 38 negara dari sekitar 190 negara yang sudah memperbarui dan menyampaikan dokumen NDC terbarunya ke sekretariat UNFCCC. Salah satu yang sudah menyampaikan pembaruan dokumen NDC adalah Indonesia.

Dalam dokumen Enhanced NDC, Indonesia meningkatkan target pengurangan emisi GRK pada 2030 dari 29 persen menjadi 31,89 persen dengan upaya sendiri atau dari 41 persen menjadi 43,2 persen dengan dukungan internasional.

Menteri LHK mengatakan dokumen Enhanced NDC itu dirancang dan disetujui oleh semua kementerian/lembaga terkait dengan partisipasi di tingkat sub nasional, pelaku usaha dan masyarakat.

BACA JUGA  2 Perak Disumbangkan Tim Perahu Naga Indonesia di AG Hangzhou

Pada dokumen tersebut, di antaranya memperbarui kebijakan tentang FoLU Net Sink 2030 yaitu kondisi dimana tingkat penyerapan emisi di sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya sudah lebih tinggi atau setidaknya seimbang dibandingkan emisinya.

Di sektor kehutanan Indonesia juga sudah memperbarui Strategi Nasional REDD+ yang akan memperkuat upaya mencapai target tingkat emisi GRK minus 140 juta ton GRK setara CO2 pada 2030.

Pengurangan emisi GRK di sektor kehutanan dan penggunaan lahan menjadi salah satu dasar untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat yang sudah dituangkan dalam dokumen Long-Term Strategy of Low Carbon and Climate Resilience 2050, demikian Siti Nurbaya. (02/Ant)

BACA JUGA  Polres Metro Jakarta Barat Ringkus Jaringan Peredaran Ganja Lintas Sumatera-Jawa

 

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan