Hemmen

Kurnianto Purnama : Dua Sahabat SMA

SMA
Kurnianto Purnama (foto:Dok SP)

RUMAHKU waktu SMA di pinggiran Kota Tanjungpandan. Ayah membuka warung kecil di rumah. Warung kami selain menjual makanan sehari-hari, juga menjual kayu bakar. Bila pulang sekolah, aku membantu ayah di warung.

Setiap pagi, aku ke sekolah bersama temanku, Sayuti. Ia menjemputku di rumah. Lantas kami sama-sama ke SMA, yang lokasinya tak jauh dari rumahku.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Lantas kami pun menjadi sahabat akrab. Belajar bersama dan bermain bersama.

Rumah Sayuti di desa sebelah. Ketika pulang sekolah, ia sering masuk hutan mencari kayu bakar. Lalu kayu bakarnya dijual ke warung kami.

Pada suatu hari, aku bertanya padanya:

“Mengapa tak ambil kayu bakar lebih banyak, supaya dapat uang lebih banyak, Yut?”

BACA JUGA  Simfoni di Bulan Desember

Ia pun menjawab “Aku tak mau merusak hutan, aku hanya ingin mendapat uang jajan saja…Tet”

“Hutan mesti dijaga, karena hutan memberi penghidupan pada kita” imbuhnya lagi.

Tatkala tamat SMA, kami pun berpisah. Sayuti kuliah di Fakultas Kehutanan, UGM, Yogyakarta. Aku kuliah di Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta.

Semenjak berpisah dari SMA, kami kehilangan kontak. Kami tak pernah bicara dan tak pernah berjumpa. Puluhan tahun berlalu.

Setelah lulus fakultas hukum, aku menekuni profesi pengacara. Kebetulan aku membela sebuah kasus penambangan timah ilegal yang merusak lingkungan hidup di Belitung.

Berdasarkan undang-undang, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup dapat melakukan penyidikan terhadap pengrusakan lingkungan hidup. Maka aku mendatangi Kantor Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

BACA JUGA  Catatan Akhir Tahun 2022: Tanggung Jawab SMSI dan Bisnis Media di Tahun Politik

Tatkala aku menunggu di ruang tunggu, tiba-tiba seorang memanggilku:

“Tet…Tet….kamu Atet kan ?” ia memanggil seraya mendekatiku

Aku terdiam sejenak, sambil menatapnya.

Sesaat kemudian, aku baru sadar bahwa yang memanggilku adalah Sayuti. Rupanya, ia adalah Kepala Kantor di sini.

Akhirnya, kami sama-sama berjabat tangan, terharu dan melepas rindu.

Jakarta, 22 Mei 2023
Cerita Pendek oleh: Kurnianto Purnama

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan