Lampion, Simbol Budaya Dalam Tradisi Imlek

Jelang Tahun Baru Imlek 2562, lampion menghiasi sejumlah ruas di Kota Pontianak/Foto:istimewa

Pontianak, SudutPandang.id – Keberadaan lampion tidak dapat dipisahkan dari tradisi perayaan Imlek dan Cap Go Meh.

Lampion telah menjadi simbol budaya dalam tradisi perayaan masyarakat Tionghoa.

Kemenkumham Bali

Seperti di Kota Pontianak. Suasana Imlek kurang terasa tanpa kehadiran lampion yang menghiasi sejumlah sudut jalan di ibu kota Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).

Meski tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar telah mengeluarkan edaran untuk meniadakan perayaan Cap Go Meh.

Panitia hanya memasang lampion di sepanjang jalan untuk memberikan nuasa tibanya Tahun Baru Imlek. Panitia juga tidak menggelar acara yang nuasanya mengundang keramaian seperti perayaan Cap Go Meh dan Pekan Kuliner.

BACA JUGA  PSMTI Kalbar Rayakan Duan Wu Jie, Begini Sejarahnya

Ketua Panitia, Hendry Pangestu Lim menyampaikan ucapan terima kasih kepada Yayasan Bhakti Suci (YBS) dan DPP Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kalbar serta masyarakat yang turut andil dalam pemasangan lampion di beberapa ruas jalan.

“Keberadaan lampion tidak dapat dipisahkan dari tradisi perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Lampion menjadi budaya yang menandai peralihan tahun,” ujarnya.

“Imlek kurang terasa tanpa kehadiran lampion yang menghiasi sudut-sudut jalan di Kota Pontianak,” sambung Hendry Pangestu Lim.

Menurutnya, pemasangan lampion tidak akan mengundang kerumunan. Sehingga pemasangan lampion dalam menyambut imlek telah dan sedang dipasang di beberapa ruas jalan di Kota Pontianak.

Kendati meniadakan perayaan, seseuai arahan Pemkot Pontianak dan Pemprov Kalbar acara peribadatan di Kelenteng maupum Vihara tetap dilaksanakan dengan mematuhi protokol jesehatan.(L4Y)

Tinggalkan Balasan