Jakarta, Sudut Pandang-Banyak hal dapat dilakukan untuk membantu sesama yang tujuannya agar hidup bermanfaat bagi siapapun tanpa melihat perbedaan. Seperti yang dilakukan oleh Chai Min Phin, ahli pengobatan tradisional Tionghoa atau Shinshe yang dikenal berjiwa sosial.
Memiliki kemampuan bidang pengobatan bagi pria yang akrab disapa Shinshe Chai Aphin, merupakan anugerah Tuhan. Sebagai bentuk rasa syukurnya, ia senantiasa aktif dalam berbagai kegiatan sosial berupa pengobatan gratis.
“Manusia adalah makhluk sosial, memiliki naluri untuk saling tolong menolong, setia kawan, toleransi, simpati dan juga empati terhadap sesamanya. Kondisi inilah yang dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis, rukun dan damai,” ujar Shinshe Chai Aphin saat ditemui di tempat praktiknya Jl. Pademangan II Gg.22 No.33 Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (26/11/2019).
Menurut Shinshe Chai Aphin, menolong sesama tidak mesti harus berupa materi. Semua bisa dilakukan sesuai kemampuan yang dimiliki dengan penuh keikhlasan.
”Ketika kita berbuat baik pada seseorang, janganlah memikirkan reaksi orang tersebut. Karena apa pun bentuknya, jika dilakukan dengan tulus ikhlas, maka akan memperoleh kebahagiaan tersendiri. Hidup ini harus bermanfaat bagi sesama,” ucap pria kelahiran Pemangkat Kalimantan Barat itu.
“Saya siap berpartisipasi jika ada acara bakti sosial pengobatan gratis untuk mereka yang sedang sakit yang terkendala secara ekonomi,” tambah Sinshe murah senyum ini yang tengah sibuk menerima pasien.
Selain memahami bidang pengobatan, ia juga berbagi untuk memberikan pencerahan dan motivasi. Menurutnya, dalam menjalani hidup harus berpikir positif dengan membuang jauh-jauh sifat iri dengki. Hidup ini terlalu singkat untuk membenci siapapun yang akan membuang energi.
“Senantiasa mensyukuri dalam kondisi apapun, implementasi rasa syukur tidak hanya melalui kata-kata semata, harus diaplikasikan dalam perbuatan nyata, dan kepedulian yang didasari rasa tulus ikhlas,” tuturnya.
Belajar dari Ayah
Ia mengungkapkan, keterampilannya dalam pengobatan tradisional urut, dan totok titik darah belajar dari ayahnya, Chai Sin Nyan, yang juga seorang pakar pengobatan, khususnya tradisional Tionghoa. Meski sudah sepuh, ayahnya asal Tebas Kabupaten Sambas itu masih aktif menangani pasien.
“Ayah saya seangkatan dengan almarhum Prof.Hembing. Sudah banyak pasien dengan penyakit kronis ditangani, seperti penyakit jantung, stroke, dan lainnya. Saya belajar teknik urut, pijat, totok dan lainnya dari beliau,” ucap Shinshe Chai Aphin yang sering menerima panggilan pengobatan ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan dan negara lainnya.
“Semua pasien yang berobat kepada kami, dan dapat pulih, tentunnya atas kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, kami hanyalah sebagai perantara untuk menyembuhkannya. Kemampuan yang kami miliki ini adalah anugerah Tuhan. Semoga semua kemampuan kami ini bermanfaat bagi sesama,” pungkasnya.(Rkm)