Hemmen

Sekolah Gratis Milik Ruben Onsu 3 Kali Dirusak dan Dilempar Batu

Ruben Onsu dan sarwendah

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Presenter Ruben Onsu mengabarkan sekolah gratis milik istrinya, Taman Pendidikan Sarwendah dirusak oleh sejumlah orang. Ruben mengatakan kalau kaca-kaca di sekolah yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat itu sudah beberapa kali dipecahkan tanpa tahu alasannya.

“Udah 3x Taman Pendidikan Sarwendah yang terletak di Cipetir Cikidang mendapat perlakuan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dengan cara menghancurkan kaca-kaca baik dengan melempat batu atau benda apapun untuk menghancurkan kaca-kaca,” tulis Ruben di Instagram pada Minggu, (13/11)

Kemenkumham Bali

Ruben membagikan foto-foto yang memperlihatkan sejumlah kaca di ruang kelas Taman Pendidikan Sarwendah pecah. Taman Pendidikan Sarwendah sendiri terdiri dari PAUD Rengganis, Bimbingan Belajar, dan Taman Baca yang digunakan oleh anak-anak di desa Cicareuh untuk tempat belajar

BACA JUGA  Audi Marissa Belum Siap Tambah Momongan

Ayah tiga anak ini hanya khawatir karena kejadian pengrusakan tersebut tejadi di jam belajar anak-anak. Ia tidak ingin anak-anak terluka baik secara fisik maupun psikis karena perbuatan pelaku yang tidak bertanggung jawab itu.

“Di mana pelaku menghancurkan kaca di saat anak-anak sedang belajar, sedih sekali pasti anak-anak belajar disituasi yang cemas karena takut di lempat lagi, semoga pelaku bisa tau betapa bahayanya untuk anak-anak yang belajar akan menimbulkan trauma,” tulisnya

Tidak ingin kejadain ini terjadi lagi, Ruben memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib setempat.

“Terima kasih untuk Polsek Cipetir, CIkidang, Pak Lurah Ramdan. @heidyhellena and family yang sudah membantu untuk memproses ini demi keamanan anak-anak,” tulisnya

BACA JUGA  Menjanda Aura Kasih Bongkar Cara Lampiaskan Hasratnya

Taman Pendidikan Sarwendah merupakan hadiah dari Ruben Onsu kepada istrinya saat merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-6 pada 22 Oktober 2019.

Kejutan ini membuat Sarwendah sangat terharu ketika pertama kali diajak Ruben mengunjungi tempat belajar yang menggunakan namanya itu. Dibangun di lahan yang cukup luas, terdapat beberapa ruang kelas yang bisa digunakan untuk proses belajar mengajar.

Melihat kondisi sekolahnya yang dibangun dengan niat baik dan kini dirusak untuk kesekian kalinya, Sarwendah mengaku sedih. Ia hanya bisa berharap anak-anak yang belajar di sana tetap aman.

“Sedih, padahal udah dibenerin beberapa kali dan tetap dirusak lagi, semoga anak-anak enggak apa-apa ya,” tulis Sarwendah di kolom komentar

Tinggalkan Balasan