Hemmen

Siti Ma’rifah: Pelibatan Perempuan dalam Penanganan Covid-19 Adalah Keniscayaan

Dr.Hj. Siti Marifah, M.M., M.H., saat menyampaikan kata sambutan dalam Seminar Nasional "Perempuan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif" di Cipanas, Sabtu (10/4/2021)Foto:dok.pribadi

Jakarta, Sudutpandang.id – Pelibatan perempuan dalam penanganan Covid-19 adalah keniscayaan. Pasalnya, di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhir, kaum hawa yang paling merasakan dampak secara ekonomi.

Demikian disampaikan Ketua Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Siti Ma’rifah, dalam sambutannya, saat Seminar Nasional bertajuk “Perempuan dan Pengembangan Ekonomi Kreatif”, Sabtu (10/4/2021) kemarin.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Penurunan pendapatan di satu sisi dan di sisi lain konsumsi meningkat karena Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan Work From Home (WFH) telah menjadikan beban ekonomi dan aktifitas domestik perempuan bertambah,” ungkap Siti Ma’rifah.

“Kaum perempuan harus terlibat aktif untuk menjaga ketahanan keluarga, masyarakat dan negara,” sambungnya.

Siti mengatakan, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi hari ini, perempuan adaptif dengan pemanfaatan media sosial untuk pengembangan diri, ekonominya dan ekonomi keluarganya,

“Salah satunya melalui ekonomi kreatif dan UMKM,” jelas putri Wapres Mar’uf Amin ini.

Ia menjelaskan, konfigurasi fakta, peluang, kendala dan tantangan perempuan sebagai subyek dan penerima manfaat dari ekonomi kreatif ini tentu menarik untuk ditelisik Iebih dalam lagi.

“Agar dapat menjadi pembelajaran yang kongkrit bagi perempuan yang bergerak di sektor ekonomi kreatif, dengan menggali pengalaman para praktisi serta memahami regulasi dan kebijakan negara dan pemerintah akan diketahui peta jalan ekonomi kreatif yang tepat khususnya bagi perempuan,” papar peraih gelar Doktor Ilmu Hukum dengan Yudisium Sangat Memuaskan ini.

Menurut Siti, ikhtiar perempuan Muslimah sebagai subyek penerima manfaat ekonomi kreatif merupakan kewajiban, karena menjadi sarana (wasilah) mewujudkan keluarga mandiri, masyarakat sejahtera, dan Indonesia maju.

“Membiarkan terbengkalainya ekonomi keluarga dan masyarakat berarti menentang konsep kesejahteraan dan kebahagiaan sebagaimana diajarkan agama Islam,” tegas Ketua Dewan Pembina dan Pengurus DPP Silaturahmi Umroh dan Haji Indonesia (SAHI) ini.

Itulah yang mendasari Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga MUI, bekerja sama dengan PT Perwiratama Group, menyelenggarakan seminar nasional ini, yang disertai kunjungan lapangan.

Seminar Nasional ini tersaji dengan baik, lancar dan sukses dengan melibatkan 50 peserta offline dan sekitar 300 peserta online, terdiri dari KPRK seluruh Indonesia dan ormas perempuan.

Tampil 8 pembicara dalam Seminar Nasional tersebut, dua di antaranya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, dan Wakil Ketua MUI Basri Bermanda.(rkm)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan