Hemmen

Temui Peternak Terdampak PMK, Bupati Sugiri Sancoko Tegaskan Tak Boleh Salahkan Siapapun

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko (baju putih) saat meninjau sapi di Kecamatan Pudak (Foto: DNY)

“Pandemi ini tidak boleh menyalahkan siapapun karena ini dialami seluruh Indonesia.”

PONOROGO|SUDUTPANDANG.ID – Peternak sapi yang terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ditemui Bupati Sugiri Sancoko, Senin (20/6/2022).

Hal itu dilakukan menyusul semakin parahnya PMK di wilayah Kecamatan Pudak. Dimana hingga Senin (20/6/2022), jumlah sapi yang terjangkit mencapai 4.716 ekor.

Dari jumlah itu terdapat 125 sapi dewasa dan 105 anakan yang mati dan 243 ekor yang disembelih paksa.

Adanya PMK kali ini penghasilan para peternak turun drastis. Mengingat sebagian besarnya adalah peternak sapi perah, yang mana dengan terjangkit PMK menjadikan susu hasil perahan tidak bisa dijual.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menegaskan musibah ini tidak boleh menyalahkan siapapun, karena hal serupa juga dialami seluruh Indonesia.

“Pandemi ini tidak boleh menyalahkan siapapun karena ini dialami seluruh Indonesia,” ucap Bupati di depan peternak, Senin (20/6/2022).

Kendati demikian, pihaknya menekankan yang paling penting dalam penanggulangan PMK kali ini adalah masalah perekonomian. Apalagi saat ini sebagian besar peternak di Kecamatan Pudak terikat pinjaman dengan perbankan. Sehingga skema pembayaran angsuran perlu dicarikan solusi.

“Yang paling penting dalam pandemi ini bagaimana solusi ekonominya. Berkaitan dengan bank, bagaimana bank tidak lagi menguber panjenengan (Anda-red),” imbuh Sugiri Sancoko.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, saat bertemu peternak di Aula Kantor Kecamatan Pudak (Foto: DNY)

Maka dari itu dalam waktu dekat dirinya akan melakukan pertemuan dengan pihak perbankan, baik itu bank maupun koperasi yang selama ini memiliki keterikatan pinjaman dengan para peternak di Kecamatan Pudak yang terdampak PMK.

Tidak hanya itu, persoalan biaya masuk sekolah bagi anak para peternak juga menjadi perhatian. Hal itu menyusul adanya keluhan dari peternak yang mengaku gelisah karena bersamaan dengan musim pendaftaran sekolah.(DNY)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan