Hemmen

Tradisi ‘Ritukan’ di Sunter Jaya, Bangunkan Sahur Saat Akhir Ramadan

Tradisi Ritukan di Sunter Jaya, Bangunkan Sahur di Akhir Ramadan
Ratusan remaja dari RT 01 - RT 13 RW 09 Pulo Kecil, Sunter Jaya, Jakarta Utara, begitu antusias mengikuti tradisi "Ritukan" atau membangunkan sahur malam terakhir bulan ramadan pada Selasa (9/4/2024). Foto: Erfan SP)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Ratusan remaja dari RT 01 – RT 13 RW 09 Pulo Kecil, Sunter Jaya, Jakarta Utara, begitu antusias mengikuti tradisi “Ritukan” atau membangunkan sahur malam terakhir bulan ramadan pada Selasa (9/4/2024).

Mereka melakukan konvoi mirip karnaval Agustusan. Parade sound system juga turut memeriahkan tradisi membangunkan sahur tersebut.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Warga yang terbangun mengapresiasi kegiatan positif para remaja tersebut. Mereka juga mengabadikan momen tersebut dalam ponselnya.

Sebagai informasi, tradisi membangunkan sahur warga untuk makan sahur terakhir ini dikenal dengan nama Ritukan. Telah menjadi tradisi turun temurun saat bulan suci Ramadan.

Istilah ritukan juga dikenal patrol yakni membangunkan warga dengan alat atau media bambu, kentongan, alat bekas kaleng, jedoran, dan jidor.

BACA JUGA  Sepanjang Ramadhan 1445 Hijriah, IPC TPK Gelar "Pelindo Berbagi"

Seiring berjalanya waktu saat ini alat musik tradisional diganti sound system atau pengeras suara dengan musik islami kekinian.

Ketua RW 09, Fahrul Rozi, ST, mengatakan, tradisi patrol di penghujung ramadan ini sudah ada sejak lama bahkan sejak dirinya masih kecil.

“Saya sendiri tidak bisa membayangkan dilakukan tengah malam sampai dini hari, yang datang sampai segitu ratusan bahkan ribuan orang,” ujarnya.

Diakuinya, dalam beberapa tahun terakhir ini mengalami pergeseran perubahan. Masyarakat semakin antusias. Kegiatan itu juga bukan merupakan inisiasi warga, tapi dari beberapa kelompok atau komunitas masyarakat itu sendiri.

“Semoga patrol atau ritukan di penghujung ramadan ini menjadi bagian ritual budaya yang positif dengan penuh edukasi menjadi hiburan dan kemanfaatan bagi warga masyarakat untuk diingatkan jelang makan sahur dan yang penting suasana aman serta terkendali,” harapnya.(Erfan/01)

Barron Ichsan Perwakum