BANGLI, SUDUTPANDANG.ID – Berkat kreativitas dari 3 orang pemuda, lahan tidur seluas 2,7 hektar di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, berhasil disulap menjadi objek wisata luar biasa di Pulau Dewata. Sosok trio asal Desa Batur yang sukses menyulap lahan tidur itu adalah I Wayan Ardika, Nengah Suryadi dan Guru Nyoman Waji.
Berkat tangan dingin ketiganya, dan bimbingan Jero Gede Batur dan Tetua Desa Batur, Trio Desa Batur sukses sulap lahan tidur jadi permandian air panas dan restoran. Lahan itu telah menjelma menjadi objek wisata berkelas dunia yang layak dikunjungi ketika menyambangi Bali. Tempat itu telah menjadi projek bisnis Desa Adat Batur yang menjanjikan di masa depan.
“Sebenarnya awalnya di tahun 2008 silam, lahan ini kami buat permandian satu kolam untuk fasilitas masyarakat adat desa kami, sebab di daerah ini tidak ada tempat permandian air panas, sedangkan di sini ada sumur air panasnya,” ungkap I Wayan Ardika, kepada Sudutpandang.id, Senin (3/1/2022).
“Kami bertiga melakukan pembangunan kolam air panas dengan murni berdasarkan keberanian saja, demi tersedianya kolam permandian air panas untuk masyarakat desa kami mandi,” sambung Nengah Suryadi.
Seiring berjalannya waktu, tak disangka dan tak diduga upaya ketiga pemuda ini berbuah hasil yang luar biasa bagi masyarakat desa adatnya.
Dari kreativitas dan kerja keras mereka, juga membawa sukses dalam membangun serta mengelola lahan menjadi produktif. Kini dikenal masyarakat sebagai “Batur Natural Hotspring” dan “Resto Seket”. Kedua usaha tersebut telah jadi maskot Desa Adat Batur, Kecamatan Kintamani.
Area permandian air panas yang tadinya berdiri di lahan kurang lebih 70 are atau 700 m tersebut menghasilkan Restoran dan Penginapan Seked sangat indah dan nyaman untuk dikunjungi.
“Awalnya kami bertiga bangun permandian air panas Batur Natural Hotspring, dan hasilnya bisa berdiri Restoran Seked dan penginapan yang indah ini. Semuanya murni merupakan hasil dari permandian air panas Batur Natural Hotspring, yang sudah memiliki 10 kolam air panas dan benar-benar satu-satunya yang murni natural tanpa mesin ataupun akal-akalan,” jelas Guru Nyoman Waji.(Chan/Boeh/One)
